Sejumlah Makam di Desa Tambak Agung, Tanah Merah Laok, Bangkalan. Makam Mbah Mukhlis, Mbah Agus, Makam Kyai Nawi |
Kata “Makam” tentu tidak asing lagi bagi kebanyakan orang pada umumnya
terutama bagi umat yang beragama Islam.
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
makam adalah tempat bersemayam yang merupakan tempat persinggahan terakhir manusia
yang sudah meninggal dunia.
Biasanya
masyarakat memilih tempat yang dikhususkan sebagai areal pemakaman yang dimulai
sejak dulunya oleh sesepuh terdahulu.
Seperti yang kita ketahui bahwa umumnya di areal pemakaman terdapat orang alim yang ditandai dengan kemegahan makamnya dan bentuk makam yang lebih besar dapat dilihat dari ukuran batu nisan atau sejenisnya.
Pembuatan makam yang seperti ini dimungkinkan sebagai bentuk penghormatan mengingat ketaqwaannya kepada Allah SWT dimasa hidupnya. Orang alim tersebut bisa sebagai Rasul allah, shahabat, para Sunan, para Wali, Kiyai, ataupun Bujuk.
Baca Juga : Pemandangan Desa Tambak Agung Tanah Merah Laok
Bujuk sendiri merupakan julukan dari masyarakat Madura sebagai indikasi bahwa orang tersebut diakui bahwa beliau – beliau adalah bisa dijadikan sebagai suri tauladan di masa hidupnya sebagai orang yang bertaqwa, mengajak kebaikan, dan menjadi suri tauladan bagi sesama.
Dari sekitar lebih dari lima areal pemakaman di desa Tambak Agung, Tanah Merah Laok, Bangkalan, tidak semua terdapat bujuk melainkan dikenal dengan sebutan Mbah.
Seperti yang kita ketahui bahwa umumnya di areal pemakaman terdapat orang alim yang ditandai dengan kemegahan makamnya dan bentuk makam yang lebih besar dapat dilihat dari ukuran batu nisan atau sejenisnya.
Pembuatan makam yang seperti ini dimungkinkan sebagai bentuk penghormatan mengingat ketaqwaannya kepada Allah SWT dimasa hidupnya. Orang alim tersebut bisa sebagai Rasul allah, shahabat, para Sunan, para Wali, Kiyai, ataupun Bujuk.
Baca Juga : Pemandangan Desa Tambak Agung Tanah Merah Laok
Bujuk sendiri merupakan julukan dari masyarakat Madura sebagai indikasi bahwa orang tersebut diakui bahwa beliau – beliau adalah bisa dijadikan sebagai suri tauladan di masa hidupnya sebagai orang yang bertaqwa, mengajak kebaikan, dan menjadi suri tauladan bagi sesama.
Dari sekitar lebih dari lima areal pemakaman di desa Tambak Agung, Tanah Merah Laok, Bangkalan, tidak semua terdapat bujuk melainkan dikenal dengan sebutan Mbah.
Beliau – beliau adalah
sesepuh terdahulu yang juga diindikasikan sebagai orang alim dan juga bertaqwa.
Letak dari makam satu ke makam lainnya di desa Tambak Agung ada yang berdekatan namun ada juga sedikit berjauhan.
Letak dari makam satu ke makam lainnya di desa Tambak Agung ada yang berdekatan namun ada juga sedikit berjauhan.
Semisal contoh
makam mbah Kyai Nawi dan makam Mbah Agus masih dibilang satu areal pemakaman
sedangkan makam Mbah Mukhlis berbeda areal pemakaman yang hanya berjarak
sekitar 300 meter.
Sebagai keturunan Mbah Agus, mengadakan Haul di setiap tahunnya. Acara tersebut sangat ramai karna hampir semua keturunan datang bersama - sama untuk berdoa disertai halal bihalal sehingga tetap terjalin hubungan yang lebih erat antara satu dengan lainnya.
Berikut diatas merupakan foto-foto makamnya yang oleh penulis mengambilnya dilokasi yang ada di desa Tambak Agung ini. Makam tersebut adalah makam Mbah Mukhlis, makam Mbah Agus, Makam Mbah Kiyai Nawi.
Sebagai keturunan Mbah Agus, mengadakan Haul di setiap tahunnya. Acara tersebut sangat ramai karna hampir semua keturunan datang bersama - sama untuk berdoa disertai halal bihalal sehingga tetap terjalin hubungan yang lebih erat antara satu dengan lainnya.
Berikut diatas merupakan foto-foto makamnya yang oleh penulis mengambilnya dilokasi yang ada di desa Tambak Agung ini. Makam tersebut adalah makam Mbah Mukhlis, makam Mbah Agus, Makam Mbah Kiyai Nawi.
Tidak ada jalur nasab?
ReplyDeleteNasab insyaallah nyambung ke bujuk lembung morkoneng
DeleteNama bujuk lembung siapa y mas?
ReplyDeleteKH Abdullah dan Nyai Aminah. Makam bersampingan
ReplyDelete