Bambu Runcing Surabaya |
Monumen bambu runcing menjadi salah satu obyek yang ikonik di kota Surabaya. Hal itu karena kota Surabaya dijuluki sebagai kota Pahlawan, simbol pejuang bangsa.
Terletak di jalan Panglima Sudirman, terdapat monumen bambu runcing yang berada di tengah-tengah kota Surabaya.
Ini memudahkan siapapun yang ingin berkunjung atau sekedar melihat
Monumen Bambu Runcing Surabaya dari luar dan dalam kendaraan.
Pasti terlintas di benak kita bahwa ada sepotong bambu yang dibagian ujungnya beruncing, bukankah itu sesuatu yang berbahaya jika disodorkan ke lawan?
Pasti terlintas di benak kita bahwa ada sepotong bambu yang dibagian ujungnya beruncing, bukankah itu sesuatu yang berbahaya jika disodorkan ke lawan?
Pastilah berbahaya, pasalnya ini merupakan salah satu jenis
senjata tradisional terutama para pejuang Surabaya pada saat melakukan
perlawanan terhadap penjajah Belanda yang puncaknya pada tanggal 10 Nopember 1945.
Senjata bambu runcing ini, mungkin terbilang sederhana saat itu bagi lawan. Namun berkat senjata dan semangat juang arek-arek Suroboyo, sedikit banyak menumbangkan lawan.
Senjata bambu runcing ini, mungkin terbilang sederhana saat itu bagi lawan. Namun berkat senjata dan semangat juang arek-arek Suroboyo, sedikit banyak menumbangkan lawan.
Baca juga : Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya
Tercatat, para pejuang tidak mau menyerah kepada tentara Inggris yang ingin menjajah
kembali. Mereka tentara hanya mencoba mengambil hak kemerdekaan yang telah
dideklarasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Apapun dilakukan oleh para pejuang untuk mempertahankannya.
Dengan slogan yang dikumandangkan oleh bung Tomo dalam pidatonya “hidup atau mati “, ini mampu membakar semangat para pejuang untuk rela berjuang meski nyawa menjadi taruhannya.
Dengan slogan yang dikumandangkan oleh bung Tomo dalam pidatonya “hidup atau mati “, ini mampu membakar semangat para pejuang untuk rela berjuang meski nyawa menjadi taruhannya.
Pada akhirnya, perjuangan para pejuang
tidak sia-sia karena yang benar pasti menjadi pemenangnya.
Penulis memiliki pengalaman berkunjung ke Monumen Bambu Runcing, Kamis (13/6). Sampai disana pagi hari cuaca cukup cerah. Banyak pengendara berlalu-lalang di antara monumen, pasalnya letaknya di pusaran jalan raya dari sejumlah arah.
Kala itu, penulis ada keperluan di PMI Unit Transfusi Darah PMI kota Surabaya, terlihat Monumen Bambu Runcing yang jaraknya lumayan dekat kemudian mengundang hati untuk singgah dan melihat monumen itu secara dekat.
Tepat dibawah monumen, tidak lupa mengambil gambar untuk mengabadikan momen indah itu.
Penulis memiliki pengalaman berkunjung ke Monumen Bambu Runcing, Kamis (13/6). Sampai disana pagi hari cuaca cukup cerah. Banyak pengendara berlalu-lalang di antara monumen, pasalnya letaknya di pusaran jalan raya dari sejumlah arah.
Kala itu, penulis ada keperluan di PMI Unit Transfusi Darah PMI kota Surabaya, terlihat Monumen Bambu Runcing yang jaraknya lumayan dekat kemudian mengundang hati untuk singgah dan melihat monumen itu secara dekat.
Tepat dibawah monumen, tidak lupa mengambil gambar untuk mengabadikan momen indah itu.
Di seberang monumen itu ada juga taman AIS Nasution yang
cukup indah dan dari sana cukup strategis bila kita mengambil gambar
Monumen Bambu Runcing dari jarak jauh.
Selain itu, kita juga bisa
bersantai di taman itu dan jangan lupa ajak teman dan keluarga agar lebih
seru.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...