Gambar Bambu Runcing Surabaya |
Pasti terlintas di benak kita bahwa ada sepotong bambu yang dibagian ujungnya beruncing, bukankah itu sesuatu yang berbahaya jika disodorkan ke lawan? Pasti berbahayalah ya pasalnya ini merupakan salah satu jenis senjata tradisional terutama para pejuang Surabaya pada saat melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda puncaknya pada 10 Nopember 1945.
Senjata ini, mungkin terbilang sederhana saat itu bagi lawan namun semangat juang untuk tidak menyerah kepada tentara Inggris yang ingin menjajah kembali dan bahkan mencoba mengambil kemerdekaan yang telah dideklarasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, apapun bisa dilakukan oleh para pejuang.
Dengan slogan yang dikumandangkan oleh bung tomo dalam pidatonya “hidup atau mati “ ini mampu membakar semangat para pejuang untuk rela berjuang meski nyawa menjadi taruhannya. Dan akhirnya perjuangan para pejuang tidak sia-sia karna yang benar adalah sebagai pemenangnya.
Pengalaman pernah sampai disana pada 13 Juni 2019, di pagi hari nan cerah banyak pengendara berlalu-lalang di antara monument bambu runcing pasalnya keberadaan monumen ini berada di pusaran jalan raya dari berbagai arah.
Kala itu ada keperluan di PMI Unit Transfusi Darah PMI kota Surabaya, terlihat Monumen Bambu Runcing yang jaraknya lumayan dekat kemudian mengundang hati untuk singgah dan melihat monumen itu secara dekat.
Tepat dibawah monumen, tidak lupa mengambil gambar untuk mengabadikan momen indah itu. Di seberang monumen itu ada juga taman AIS Nasution yang cukup indah dan dari sana cukup strategis bila kita mengambil gambar Monumen Bambu Runcing dari jarak jauh. Selain itu, kita juga bisa bersantai ditaman itu dan jangan lupa ajak teman dan keluarga agar lebih seru.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...