Asal Usul Masjid Agung Bangkalan

Masjid Agung Bangkalan
Masjid Agung Bangkalan, Foto Diambil dari Luar Halaman Masjid, Sabtu (15-06-2019)

Masjid Agung Bangkalan merupakan jejak bangunan dari pada bekas masjid kerajaan Bangkalan Madura pada masanya. 

Maka tidak heran masjid ini menjadi salah satu cagar budaya yang ada di kota yang berjuluk Kota Dzikir dan Shalawat tersebut.

Masjid berlokasi tepat berada di tengah kota Bangkalan. Ini kaya akan cerita maupun sejarahnya, pasalnya masjid ini ada sejak jamannya pemerintahan kerajaan, kesultanan, kadipaten hingga seperti saat sekarang.

Pengalaman dan Tips ke Masjid Agung Bangkalan

Pernah suatu ketika penulis pernah shalat di Masjid Agung Bangkalan. Berikut akan diceritakan pengalaman dan tipsnya untuk anda sekalian,


Apabila kita membawa kendaraan, kita bisa langsung dapat memarkirkan kendaraan di depan masjid pun. Disini kita harus bersikap sopan sembari boleh tersenyum meminta ijin masuk dan akses jalan untuk memarkirkan kendaraan.

Begitu memasuki halaman masjid, kita akan disuguhkan dengan bangunan masjid yang tinggi itu menjadi salah satu aspek dari kemegahan masjid ini dan dilengkapi juga dengan 2 menara didepan masjid.

Menara itu menjadi ciri khas Masjid Agung Bangkalan. Selain itu, kita bisa melihat pemandangan indah Taman Paseban dan Alun-Alun Bangkalan yang berada persis di depan masjid.

Bagi pengunjung yang hendak mengambil wudhu, tempat wudhu pria akan berada di sebelah kiri sedangkan untuk perempuan di sebelah kanan. 

Setelahnya kita bisa melakukan shalat di dalam masjid ataupun di serambi masjid, namun jika memilih di dalam masjid, kita akan dapat melihat secara rinci pada bagian dalam masjid yang sangat identik dengan kayu dengan ukiran, lampu hias, dan tulisan kaligrafi.

Hal itu membuat Masjid Agung Bangkalan ini semakin menunjukkan diri akan keagungannya.

Jika kita perhatikan dari interior bangunan itu, kita secara langsung pikiran kita akan diarahkan pada sebuah bangunan kerajaan tempo dulu sebelum Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejarah dan Asal Usul Masjid Agung Bangkalan

Berdasarkan sejumlah referensi, dulu berdiri sebuah pusat kerajaan yang ada di kota Bangkalan yang dipimpin oleh Pangeran Tjakraadiningrat ke IV dengan nama asli Tumenggung suroadiningrat pada tahun 1718 sampai 1745 masehi.

Pada pemerintahannya, kerajaan di kota Bangkalan sudah sangat berkembang pesat hingga ke beberapa wilayah di Jawa Timur. 

Hingga suatu ketika yang pada saat itu merupakan masa dimana Belanda menjajah Indonesia, kerajaan Bangkalan ini mencoba untuk menghancurkan Belanda namun usaha itu belum berhasil.

Akibat dari pada kekalahan perang itu membuat Pangeran Tjakraadiningrat ke IV diasingkan ke pulau Robben Island yang berada di negara Afrika Selatan hingga akhir hayatnya. 

Para Pendiri Masjid Agung Bangkalan

Pulau itu menjadi salah satu pulau yang dikenal dengan pulau penjara dan menjadi tempat pengasingan terutama untuk tahanan politik pada masanya.

Pada masa hidup beliau, meskipun berada di dalam penjara, Pangeran Tjakraadiningrat ke IV disana cukup disegani sebagai seorang Muslim yang taat. 

Beliau mengajarkan ajaran Agama Islam dan terutama dalam membaca kitab suci Al-Quran. Sekarang makamnya berada di pulau tersebut, pulau Robben adalah sebagai tempat persinggahan terakhir. Disana beliau dikenal sebagai Syech Madura dan dikenang sebagai orang pertama yang membaca kitab suci Al-Qur’an di Afrika Selatan.

Sepeninggalan beliau pun kerajaan Bangkalan terus dilanjutkan namun terjadi pemindahan yang awalnya berlokasi di desa  sembilangan dipindahkan ke Kraton Bangkalan pada tahun 1747 oleh Tjakraadiningrat ke V dan dilanjutkan Tjakraadiningrat ke VI dan VII. 

Pemindahan Lokasi ini maka terbangunlah Masjid Agung Bangkalan untuk pertama kalinya.

Baca juga : Makam Sultan Abdul Kadirun yang Berlokasi Dekat Masjid Agung  

Bergulirnya waktu, pemerintahan kerajaan ini diganti dengan pemerintahan kesultanan yang dipimpin oleh Sultan R. Abd. Kadirun pada tahun 1847 masehi.

Dari sinilah Masjid Agung Bangkalan mulai mengalami perbaikan bangunan beberapa kali namun tidak mengubah akan keaslian dari bangunan itu hingga nampak Bangunan Masjid Agung Bangkalan seperti yang sekarang ini.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...