Bank BI ini dibangun pada jaman kolonial Belanda sementara bank sentralnya berlokasi di Batavia (Jakarta) pada 1828 kemudian membuka cabang di Surabaya yang sekarang dijadikan Museum.
Jika anda penarasaran langsung saja datang sendiri atau boleh bersama teman dan keluarga ke Jl. Garuda No 1, Krembangan, Surabaya mulai hari selasa sampai dengan rabu sementara jam operasionalnya adalah jam 08.00-16.00 secara gratis.
Gambar Museum Bank BI Surabaya (10/07/2019) |
Kala itu Bank Indonesia bernama “De Javasche Bank” pada masa kolonial Belanda. Pembangunan De Javasche Bank di Surabaya mengalami perkembangan dan perluasan.
Di Kota Surabaya sendiri sempat terjadi perpindahan dan perubahan seiring dengan perkembangan yang pesat.
Hingga yang semula gedungnya kurang memadai, dirubahlah bangunannya menjadi bangunan yang sangat megah di Surabaya kala itu terjadi pada tahun 1910 masehi.
Hingga yang semula gedungnya kurang memadai, dirubahlah bangunannya menjadi bangunan yang sangat megah di Surabaya kala itu terjadi pada tahun 1910 masehi.
Hal ini menjadi salah satu faktor yang sangat mendukung dalam rangka menjalankan proses operasional De javasche Bank dengan baik.
Baca juga : Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya
Selama kurang lebih 3,5 abad, Belanda menduduki Indonesia namun pernah terjadi pengalihan kuasa oleh Jepang pada 1942 sampai 1945 kemudian De javasche Bank diduduki oleh Jepang selama kurang lebih 3 tahunan namun setelah peristiwa Bom Hirosima dan Nagasaki, Jepang menyerah kepada Sekutu.
Saat itu, meski bangsa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Belanda tidak memperdulikan hal itu dan masih tetap ingin Indonesia berada di pangkuannya lagi setelah berabad-abad Belanda menjalankan roda pemerintahan di Indonesia.
Kendati demikian, usaha Belanda untuk menduduki Indonesia menimbulkan konflik yang sangat besar di Indonesia hingga terjadi banyak pertempuran.
Baca juga : Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya
Selama kurang lebih 3,5 abad, Belanda menduduki Indonesia namun pernah terjadi pengalihan kuasa oleh Jepang pada 1942 sampai 1945 kemudian De javasche Bank diduduki oleh Jepang selama kurang lebih 3 tahunan namun setelah peristiwa Bom Hirosima dan Nagasaki, Jepang menyerah kepada Sekutu.
Saat itu, meski bangsa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Belanda tidak memperdulikan hal itu dan masih tetap ingin Indonesia berada di pangkuannya lagi setelah berabad-abad Belanda menjalankan roda pemerintahan di Indonesia.
Kendati demikian, usaha Belanda untuk menduduki Indonesia menimbulkan konflik yang sangat besar di Indonesia hingga terjadi banyak pertempuran.
Banyak dari pertempuran itu menewaskan banyak orang bahkan beribu-ribu pejuang gugur dalam pertempuran seperti pertempuran 10 Nepember 1945 di Surabaya misalnya.
Akhirnya, Pemerintah Indonesia dan belanda mengadakan beberapa perundingan untuk mencegah pertempuran yang dapat menghilangkan nyawa lebih banyak, hingga akirnya Belanda mengakui Negara Indonesia sebagai Negara yang Merdeka dan berdaulat.
Singkat cerita De javasche Bank dirubah namanya menjadi Bank Indonesia dan digunakan sebagai tempat operasional bank hingga tahun 1973 M.
Akhirnya, Pemerintah Indonesia dan belanda mengadakan beberapa perundingan untuk mencegah pertempuran yang dapat menghilangkan nyawa lebih banyak, hingga akirnya Belanda mengakui Negara Indonesia sebagai Negara yang Merdeka dan berdaulat.
Singkat cerita De javasche Bank dirubah namanya menjadi Bank Indonesia dan digunakan sebagai tempat operasional bank hingga tahun 1973 M.
Mengingat kapasitas gedung yang sudah mulai tidak memadai, dibangunlah kantor Bank Indonesia di Jl. Pahlawan No. 105 Surabaya itu.
Setelah dibangunnya kantor Bank Indonesia itu, barulah gedung De Javasche Bank beralih fungsi sebagai cagar budaya di kota Surabaya sementara peresmiannya sendiri terjadi 27 Januari 2012 selebihnya dibuka untuk umum.
Disana di Museum Bank Indonesia (BI) di Kota Surabaya kita bisa melihat benda-benda penting yang digunakan pada jaman belanda seperti mesin kliring, mesin sortir, koleksi uang kertas, kasir teller, kaca patri, pintu putar, dan benda penting lainnya.
Setelah dibangunnya kantor Bank Indonesia itu, barulah gedung De Javasche Bank beralih fungsi sebagai cagar budaya di kota Surabaya sementara peresmiannya sendiri terjadi 27 Januari 2012 selebihnya dibuka untuk umum.
Disana di Museum Bank Indonesia (BI) di Kota Surabaya kita bisa melihat benda-benda penting yang digunakan pada jaman belanda seperti mesin kliring, mesin sortir, koleksi uang kertas, kasir teller, kaca patri, pintu putar, dan benda penting lainnya.
Jika anda penarasaran langsung saja datang sendiri atau boleh bersama teman dan keluarga ke Jl. Garuda No 1, Krembangan, Surabaya mulai hari selasa sampai dengan rabu sementara jam operasionalnya adalah jam 08.00-16.00 secara gratis.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...