Nampak Bagian dalam Museum House of Sampoerna Surabaya, Jum'at (5/7/19) |
Tentang Sampoerna
Di museum ini kita bisa melihat banyak benda-benda dan sejarah perjalanan perusahaan rokok yang dimulai dari nol.
Museum House of Sampoerna di buka untuk umum dan pengunjung tidak perlu merogoh kocek sepeserpun alias gratis begitu pula dengan parkir kendaraan.
Museum House of Sampoerna di buka untuk umum dan pengunjung tidak perlu merogoh kocek sepeserpun alias gratis begitu pula dengan parkir kendaraan.
Mungkin beberapa orang masih belum tahu apa sih Museum House of Sampoerna?
Sejarah Sampoerna
Berikut adalah Sejarah Sampoerna yaitu dulu sekali tepatnya pada tahun 1913, ada seorang imigran yang berasal dari Tiongkok bernama Liem Seeng Tee.
Berikut adalah Sejarah Sampoerna yaitu dulu sekali tepatnya pada tahun 1913, ada seorang imigran yang berasal dari Tiongkok bernama Liem Seeng Tee.
Berbekal dengan peralatan yang sederhana beliau memproduksi rokok di Rumah Sampoerna ini yaitu di Surabaya dan sekaligus memasarkannya.
Hari ke hari pemasaran rokok kretek cukup berkembang, hingga akhirnya dia mendirikan perusahaan dengan nama Sampoerna.
Pada tahun 1990 Sampoerna menjadi perusahaan dengan struktur usaha yang mengarah ke modern hingga merupakan masa dimana masa investasi dan ekspansi dilakukan.
Melihat dari keberhasian Sampoerna hingga akhirnya hal ini membuat tertarik Philip Morris International Inc. (PMI).
Melihat dari keberhasian Sampoerna hingga akhirnya hal ini membuat tertarik Philip Morris International Inc. (PMI).
Peristiwa penting ini mengantarkan PT Philip Morris Indonesia (PMID) yang sebagai anak perusahaaan PMI pada tahun 2015 dapat memegang saham hingga 92.5%.
Daya Tarik Wisata Sejarah Museum House of Sampoerna
Kita bisa mendapatkan informasi lebih jika dapat berkunjung kesana dengan melihat langsung bukti dan sejarah yang berhubungan dengan Sampoerna yang sangat spesifik dan identik dengan rokok semisal saja rokok klobot tempo dulu hingga sigeret kretek seperti sekarang ini.
Kita bisa mendapatkan informasi lebih jika dapat berkunjung kesana dengan melihat langsung bukti dan sejarah yang berhubungan dengan Sampoerna yang sangat spesifik dan identik dengan rokok semisal saja rokok klobot tempo dulu hingga sigeret kretek seperti sekarang ini.
Baca juga : Museum House of Sampoerna, Saksi Brand Asli yang Mendunia
Diambil dari pengalaman berkunjung ke Rumah Sampoerna hari Jum'at (15/7), penulis pun masuk dengan mendapatkan arahan dari Satpam seperti pintu masuk dan tempat parkirnya.
Diambil dari pengalaman berkunjung ke Rumah Sampoerna hari Jum'at (15/7), penulis pun masuk dengan mendapatkan arahan dari Satpam seperti pintu masuk dan tempat parkirnya.
Pelayanan Museum House of Sampoerna Surabaya
Setelah masuk semua pengunjung akan mendapatkan sambutan dari pertugas disana. Cukup ada 2 lantai saja yaitu lantai 1 dan 2.
Setelah masuk semua pengunjung akan mendapatkan sambutan dari pertugas disana. Cukup ada 2 lantai saja yaitu lantai 1 dan 2.
Sementara untuk lantai 3 ditutup. Kendati demikian kita dapat melihat benda-benda bersejarah sekaligus foto disertai dengan informasinya.
Di lantai 1 bisa dibilang ada 3 ruangan dan masing-masing memiliki isi yang berbeda.
Di lantai 1 bisa dibilang ada 3 ruangan dan masing-masing memiliki isi yang berbeda.
Ruang yang Bisa Dikunjungi Wisatawan Museum House of Sampoerna Surabaya
Di lantai 1 ruangan pertama kita bisa melihat kursi kuno yang terbuat dari kayu, ada juga ada beberapa contoh karungan tembakau dari gunung sumbing, jawa tengah, tembakau Madura, dan tembako ploso jawa timur.
Bergeser lagi kita bisa melihat koleksi bungkus korek api dengan aneka warna dikumpulkan oleh seorang anak laki dari belanda yang pernah tinggal di Indonesia sebelum tahun 1945 iya pulang bersama keluarga setelah Indonesia merdeka.
Di ruangan ketiga yang masih di lantai 1 ada banyak bungkusan rokok dengan warna yang berbeda.
Bergeser lagi kita bisa melihat koleksi bungkus korek api dengan aneka warna dikumpulkan oleh seorang anak laki dari belanda yang pernah tinggal di Indonesia sebelum tahun 1945 iya pulang bersama keluarga setelah Indonesia merdeka.
Di ruangan ketiga yang masih di lantai 1 ada banyak bungkusan rokok dengan warna yang berbeda.
Di produksi oleh PT Harijaya Mandala Sampoerna dengan beberapa macam rokok seperti Penamas, Merah Sampoerna, dan Dji Sam Soe. Selain itu ada juga Peta Indonesia dan ada juga motor dan delman tak berkuda.
Sekarang kita lanjut naik ke lantai 2 disana kita tidak boleh ber-selfie layaknya di lantai 1 karena ada larangan untuk tidak berfoto atau berselfie bertuliskan “No photography No recording” kita sebaiknya mematuhi larangan itu.
Di lantai 2 ini, kita bisa melihat proses pembuatan rokok dengan ratusan karyawan ditambah dengan skill yang luar biasa, sangat cepat dan professional jadi kayak takjub aja melihatnya seperti seakan berada di Negara Jepang.
Sekarang kita lanjut naik ke lantai 2 disana kita tidak boleh ber-selfie layaknya di lantai 1 karena ada larangan untuk tidak berfoto atau berselfie bertuliskan “No photography No recording” kita sebaiknya mematuhi larangan itu.
Di lantai 2 ini, kita bisa melihat proses pembuatan rokok dengan ratusan karyawan ditambah dengan skill yang luar biasa, sangat cepat dan professional jadi kayak takjub aja melihatnya seperti seakan berada di Negara Jepang.
Baca juga : Museum Bank Indonesia di Surabaya
Disini, di lantai dua ini kita bisa melihat beberapa peralatan seperti Drop Gauge, Ph meter, dan circumference gauge.
Disini, di lantai dua ini kita bisa melihat beberapa peralatan seperti Drop Gauge, Ph meter, dan circumference gauge.
Bergeser lagi ke meja lainnya. Ada alat pembuatan rokok, timbangan, dan jenis-jenis rempah-rempah.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...