Makam Belanda Surabaya, Sabtu (31/08/2019) |
Terletak di jalan Peneleh No. 35-A Surabaya, terdapat makam yang sangat populer pada masanya namun sekarang terlihat seperti makam Peneleh jejak Belanda yang mulai dilupakan namun bukan berarti makam itu tidak dikelola dan dibiarkan begitu saja.
Baca juga : Mengenal Makam Eropa Peneleh Surabaya, Ini Tokoh Penting yang Menghuninya
Keberadaan makam Belanda itu berada naungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Surabaya sehingga kebersihan dan keamanan makam menjadi salah satu tanggung jawab dinas terkait kota Surabaya.
Keberadaan makam Belanda itu berada naungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Surabaya sehingga kebersihan dan keamanan makam menjadi salah satu tanggung jawab dinas terkait kota Surabaya.
Sebagai pengunjung kita harus mendukung agar makam tetap terjaga kebersihannya.
Jumlah makam Belanda yang berada disana kurang lebih mencapai ratusan ribu dan bentuk makamnya pun mayoritas berukuran besar.
Berbeda sekali bila dibandingkan dengan makam Muslim seperti halnya makam yang ada di sekitaran Makam Sunan Ampel Surabaya baik dari segi bentuk, ukuran, dan bahkan ornamennya.
Pada masa Kolonial Belanda, makam ini dinamakan De Begraafplaats Peneleh Soerabaja yang memiliki arti hampir sama dengan bacaan yaitu makam Peneleh Surabaya.
Pada masa Kolonial Belanda, makam ini dinamakan De Begraafplaats Peneleh Soerabaja yang memiliki arti hampir sama dengan bacaan yaitu makam Peneleh Surabaya.
Makam Belanda ini dibangun pada tahun 1814 M, tentu makam ini umurnya sangatlah tua yakni dua abad lebih.
Hal ini menjadi daya tarik bagi penulis untuk berkunjung ke makam Belanda, dengan menggunakan aplikasi Google Map, sampailah penulis ke makam itu pada hari Sabtu, 31 Agustus 2019.
Hal ini menjadi daya tarik bagi penulis untuk berkunjung ke makam Belanda, dengan menggunakan aplikasi Google Map, sampailah penulis ke makam itu pada hari Sabtu, 31 Agustus 2019.
Ada cerita yang mungkin sulit untuk dilupakan saat berada di makam yang terletak di samping Puskesmas Peneleh itu.
Sesampai di pintu gerbang, penulis kala itu melaporkan diri untuk sekedar meminta ijin berkunjung ke makam, namun dengan segera beberapa petugas yang kebetulan berada di dalam makam menanyakan kepada penulis tentang tujuan datang ke makam.
Sesampai di pintu gerbang, penulis kala itu melaporkan diri untuk sekedar meminta ijin berkunjung ke makam, namun dengan segera beberapa petugas yang kebetulan berada di dalam makam menanyakan kepada penulis tentang tujuan datang ke makam.
Baca juga : Makam India Pakistan Surabaya
Penulis pun menjawab bahwa tujuannya hanya ingin berkunjung ke makam dan tidak lama kemudian petugas itu mempersilahkan masuk. Ini merupakan pertama kalinya berkunjung ke Makam Kuno Makam Belanda.
Ada rasa takjub karena makam ini berbeda dengan makam yang biasa penulis lihat sebelumnya.
Dengan genggaman hp, penulis menyempatkan diri untuk mengambil satu foto di area pemakaman itu dengan tujuan reportase dan untuk pembuatan postingan blog ini.
Selebihnya, jika ingin mengambil gambar terutama ber-selfie maka hendaknya mencari latar yang bagus selain kuburan yang tidak recommended itu.
Mengingat makam itu termasuk tempat yang sakral dan menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan seperti hal-hal yang berbau mistis, tidak disarankan berkunjung ke makam ini.
Mengingat makam itu termasuk tempat yang sakral dan menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan seperti hal-hal yang berbau mistis, tidak disarankan berkunjung ke makam ini.
Terlebih Makam Peneleh atau Makam Belanda Surabaya (Kala itu/pen) banyak berlubang.
Banyak makam Belanda di area ini selain dilengkapi dengan nama dan juga informasi terkait janazah yang dimakamkan menggunakan berbagai bahasa.
Pemakaman Belanda ini tidak hanya dari warga Belanda saja melainkan dari warga Eropa lainnya seperti Belgia, Inggris, Jerman, Norwegia, dan Perancis.
Melihat dari nama makam ini, tentu pembaca dapat menghubungkan masa kolonial Belanda yang dimulai dari tahun 1800 hingga 1942 masehi.
Melihat dari nama makam ini, tentu pembaca dapat menghubungkan masa kolonial Belanda yang dimulai dari tahun 1800 hingga 1942 masehi.
Berdasarkan catatan sejarah, tentu ini menjadi informasi penting sebagai suatu wawasan dan dapat disimpulkan bahwa makam Belanda ini memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...