Terlihat Bringas pada Patung Karapan Sapi Surabaya

Jalan-jalan ke surabaya kita akan menemukan banyak patung. Untuk itu tidak ada salahnya kita singgah sebentar untuk dapat mengamati langsung arsitektur patung  termasuk sejarah pembuatan patung seperti halnya patung kerapan sapi yang ada di kota Surabaya.

Gambar Patung Kerapan Sapi Surabaya (24/08/2019)

Lokasi patung kerapan sapi ini berada di tengah-tengah jalan Basuki Rahmad dan Panglima Sudirman Kota Surabaya sehingga dengan mudah patung ini dapat sekilas terlihat oleh publik meski hanya dipandang saat berkendara.

Namun apabila Anda ingin melihat lebih dekat lagi maka disarankan bagi yang membawa kendaraan untuk memarkirkan kendaraan di tempat parkir terlebih dahulu mengingat di sepanjang jalan raya ini tidak boleh parkir atau berhenti.
Demi kenyamanan berkendara di sekitaran patung karapan sapi ini, tentu di depan patung itu terdapat pos polisi yang memantau lalu lintas sehingga tidak ragu-ragu untuk memantau dan menegur bagi pengendara yang melanggar.

Tipsnya adalah sebisa mungkin memarkirkan kendaraan yang tidak jauh dari lokasi tujuan. Jika kita capek berkendara, tidak ada salahnya jika sejenak jalan kaki sambil jalan-jalan melihat pemandangan kota surabaya. 

Sesampai di depan patung karapan sapi, kita bisa melihat sebuah patung yang tebuat dari tembaga dan semen. Patung yang di buat oleh seorang pematung sekaligus pembuat monumen ini sangat luar biasa terkenal di Indonesia beliau adalah I Nyoman Nuarta.

Patung ini bisa menjadi objek wisata yang cukup menarik dikunjungi. Disana kita berselfie dengan latar patung karapan sapi yang bagus. Namun pernahkah terlintas di fikiran kita mengapa kota Surabaya terdapat patung karapan sapi? Bukankah Kerapan sapi identik dengan budaya Madura?

Memang benar bahwa kerapan sapi merupakan tradisi dan budaya asli yang dimiliki oleh masyarakat Madura sejak dulu. Biasanya penyelenggaraan karapan sapi ini di selenggarakan pada bulan Agustus atau September. 

Keberadaan patung karapan sapi yang justru berada di kota Surabaya ini sempat menjadi sedikit masalah pada tahun 2012 pasalnya Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) surabaya meminta untuk kemudian patung itu di gusur dan diganti dengan patung pahlawan.

Pernyataan ini didengar publik tak terkecuali puluhan pemuda yang mengatasnamakan Pemuda Madura memprotes pernyataan tersebut karena merupakan suatu penghinaan terhadap simbol budaya Madura dan bahkan simbol Jawa Timur. 

Sementara tanggapan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tentang protes itu beliau memberikan pernyataan bahwa tidak akan membongkar patung kerapan sapi tersebut. Patung yang diresmikan oleh Mantan Presiden Soeharto pada 1990 ini menjadi objek yang menarik.