Disana kita bisa melihat secara langsung monumen itu secara lebih rinci. Bermula dari yang tidak tahu tentangnya, akhirnya ada rasa untuk dapat mengetahui lebih dalam melalui berbagai referensi dari berbagai sumber.
Gambar Monumen Pahlawan Mayangkara Surabaya 30/11/2019 |
Monumen yang diresmikan pada 4 April 1985 ini menjadi bukti sejarah penting bagi bangsa Indonesia karena perlawanan para pahlawan syarat akan perlawanan yang sengit hingga memakan korban dalam jumlah yang besar.
Peristiwa-peristiwa itu sudah sepatutnya kita kenang agar supaya rasa terhadap cinta tanah air semakin tinggi.
Bedasarkan pengalaman berkunjung, disana kita bisa melihat sebuah monumen yang bagian atasnya terdapat sebuah kuda yang berwarna putih dan ditunggangi oleh seorang pahlawan yang gagah.
Bedasarkan pengalaman berkunjung, disana kita bisa melihat sebuah monumen yang bagian atasnya terdapat sebuah kuda yang berwarna putih dan ditunggangi oleh seorang pahlawan yang gagah.
Dia adalah Letkol R. Djarot Soebijantoro yaitu mantan komandan Kompi Djarot Batalyon 503 Mayangkara.
Baca juga : Monumen Wira Surya Agung di Surabaya
Ketinggian monumen ini mencapai 6,40 meter dengan bentuk segilima.
Baca juga : Monumen Wira Surya Agung di Surabaya
Ketinggian monumen ini mencapai 6,40 meter dengan bentuk segilima.
Bagian depan monumen nampak bertuliskan Batalyon infentari 503 mayangkara kodam VIII Brawijaya sementara di bagian dinding lainnya terdapat juga relief yang menggambarkan sejarah singkat tentang Batalyon Djarot 503 Mayangkara.
Keberadaan dari monumen ini tentu menjadi bukti sejarah yang sangat luar heroik. Besama BKR (badah keamanan rakyat), pada masanya, R.Djarot Soebijantoro merupakan pimpinan bersenjata handal untuk membela tanah air bahkan setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan.
Anggotanya terdiri dari Jibakubai, Pelajar Heiho, dan Arek-Arek Suroboyo.
Keberadaan dari monumen ini tentu menjadi bukti sejarah yang sangat luar heroik. Besama BKR (badah keamanan rakyat), pada masanya, R.Djarot Soebijantoro merupakan pimpinan bersenjata handal untuk membela tanah air bahkan setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan.
Anggotanya terdiri dari Jibakubai, Pelajar Heiho, dan Arek-Arek Suroboyo.
Pada saat itu lokasi BKR berpindah-pindah namun salah satu lokasinya adalah di jalan kombespol M duryat.
Beberapa pertempuran pun terjadi secara sukses. Banyak korban di pihak lawan yaitu tentara Inggris dengan gurkhanya.
Baca juga : Tentang Monumen Mayangkara Surabaya
Untuk itu Sepak Terjang Batalion Djarot Subijantoro perlu kita gali sebagai suatu wawasan sejarah seperti beberapa pertempuran di berbagai daerah seperti di jalan Palmenlaan Surabaya pada 28 Oktober 1945 (sekarang jalan Jend. Sudirman), di desa Morowudi Benjeng, Gresik pada 5 Mei 1946, dan masih banyak lainnya.
Bagi Anda yang ingin berkunjung perlu diperhatikan bahwa lokasi monumen dikelilingi jalan raya sehingga syarat akan situasi dan kondisi penuh sesak dari pagi hingga malam hari.
Untuk itu Sepak Terjang Batalion Djarot Subijantoro perlu kita gali sebagai suatu wawasan sejarah seperti beberapa pertempuran di berbagai daerah seperti di jalan Palmenlaan Surabaya pada 28 Oktober 1945 (sekarang jalan Jend. Sudirman), di desa Morowudi Benjeng, Gresik pada 5 Mei 1946, dan masih banyak lainnya.
Bagi Anda yang ingin berkunjung perlu diperhatikan bahwa lokasi monumen dikelilingi jalan raya sehingga syarat akan situasi dan kondisi penuh sesak dari pagi hingga malam hari.
Hal ini membuat monumen ini cukup familiar bagi warga Kota Surabaya apabila dilihat dari jarak jauh namun belum tentu warga sampai masuk ke area monumen.
Tips untuk bisa sampai monumen itu adalah bagi yang membawa kendaraan roda empat bisa memarkirkan kendaraan di tempat parkir yang terdekat misalnya Rumah Sakit Islam Surabaya, Royal Plaza Mall, dan sekitar lainnya.
Tips untuk bisa sampai monumen itu adalah bagi yang membawa kendaraan roda empat bisa memarkirkan kendaraan di tempat parkir yang terdekat misalnya Rumah Sakit Islam Surabaya, Royal Plaza Mall, dan sekitar lainnya.
Setelah itu, bisa ke lokasi Monumen Pahlawan Mayangkara dengan berjalan kaki.
Sementara itu, bagi pengendara motor bisa seperti cara yang telah disebutkan atau dengan cara menepikan kendaraannya sedikit masuk di area taman monumen jika memungkinkan.
Sementara itu, bagi pengendara motor bisa seperti cara yang telah disebutkan atau dengan cara menepikan kendaraannya sedikit masuk di area taman monumen jika memungkinkan.
Ini juga bisa memarkirkan di bawah fly over Wonokromo tetapi yang perlu diperhatikan adalah tidak sampai mengganggu kelancaran berlalu lintas sekitara taman monumen.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...