Pacaran Setelah Menikah (22/2/20)
|
“Pacaran setelah menikah itu jauh lebih asyik daripada sebelum menikah,” kata istri Saya. Dia bisa membedakan itu karena ia mengaku pernah pacaran saat berada di bangku sekolah. Mendengar itu, Saya jadi lemas dan gak yakin ngelanjutin interview.
“Itu kan dulu, Bi,” Terangnya sambil nyubit pipi Saya dengan gemas. “Iya juga sih,” kata Saya dalam hati. “Pokoknya ya Bi, pacaran setelah menikah itu buat aku untuk awal-awal emang merasa canggung tetapi rasa canggung itulah yang bisa membuat daya tarik tersendiri dan terkesan berbeda.” imbuhnya.
Dalam hal ini Saya sependapat, karena kalau orang pacaran ‘kan sering ketemu dan sering keluar berdua bahkan jaman sekarang ada istilah malmingan, ngapel, ditambah lagi every time, every day, always chat-chatan. “Apa kabar beibh? Sekarang ngapain? Kita ketemuan yuk! Jangan lupa makan ya?”
Ungkapan seperti diatas biasa kali ya diketemukan. Sementara kalau sudah menikah, ungkapan kayak begitu masih ada kok. Itu kan kata-kata romantis pembumbu manis dalam chat, iya kan? Lalu adakah perbedaan antara pacaran sebelum dan setelah nikah?
Pertanyaan itu langsung Saya tanyakan kepada istri, “Aku merasakan hal yang berbeda. Perbedaan ini yang membuat aku belajar arti tentang kehidupan yang sesungguhnya. Aku mulai memahami perilaku pasangan, saling mengerti dan saling menjaga,” jelasnya.
Dia mengaku menjalani semua aktivitas bersama pasangan selayaknya orang pacaran tanpa harus takut dimarahin orang tua. Pulang malam pun tak jadi masalah selagi bersama pasangan. Dari sinilah dia mengerti arti kata pacaran yang sesungguhnya.
Kesimpulan istri Saya itu, pacaran setelah menikah jauh lebih enak dan bahagia daripada pacaran sebelum menikah dan pastinya akan merasakan keromantisan pasangan dengan tulus. Baginya, rasa sayang yang ia dapat dari setelah menikah pure tanpa kebohongan.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...