3 Permainan Tradisional Madura yang hampir Punah

Madura memiliki banyak permainan tradisional seperti robuk, rotek, teng-bentengan, lar-olaran, bi-obien, rem-erreman, dan tel-pattelan. Salah satu wilayah yang pasti ada di desa Saya, Kabupaten Bangkalan. 

Meski permainan terbilang banyak, dalam catatan Saya kali ini hanya menyebutkan 3 permainan tradisional Madura yang hampir punah.

Foto Ilustrasi Permainan Rotek di Dusun Tambak Agung, Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan, MAdura pada Jum'at (12/06/2020)

Permainan tradisional yang pernah Saya lakukan dulu masih Saya ingat. Terjadi sekitar tahun1991 sampai 2002an. Namun akhir-akhir ini, Saya tidak pernah melihat anak-anak di desa Saya memainkan permainan tradisional itu lagi.

Ntah mengapa, mungkinkah karena urbanisasi ataukah populasi di desa berkurang. Kecurigaan lain Saya adalah mereka beralih ke permainan digital seperti video game atau biasa menyebatnya sebagai game online.

Menurut Saya, permainan tradisional lebih baik karena ada nilai olah raga, edukasi, kompetisi dan juga kerja sama. 

Baca juga : Ayo Belajar Bahasa Madura Mudah, ini Linknya

Kalau diingat-ingat dulu seru sampek ke-ringetan banyak, pulang mainan langsung minum air kendi, rassanah seger ongghu!

Kalau di-inget-inget, rasanya pingin deh balik ke masa-masa kecil, tapi tidak bisa terulang lagi. Mending bercerita aja deh, supaya masih bisa mengingat dan merasakan ingatan masa lalu. 

Robuk

Robuk dimainkan banyak pemain, semakin banyak pemain maka permainan akan semakin seru. Alat peraga yang digunakan adalah bola yang dibuat dari buntelan kresek yang digulung hingga akhirnya berbentuk bulat.

Dalam permainan ini, membutuhkan setidaknya 2 garis yakni garis start dan finish. 

Jaraknya berkisar antara 5-10 meter. Se dheddhih akan menunggu bola dilempar. Semua anggota lain mencoba untuk menyentuh garis finish setelah bola di-ucul oleh salah satu pemain.

Bagi yang ingin lolos menuju kembali ke garis start awal, maka berlari dengan cepat agar terhindar dari lemparan bola yang akan mengenai tubuhnya. 

Apabila ada yang kena bola tersebut, maka dianggap gagal sementara yang bisa lolos maka berhasil dalam permainan ini.

Rotek

Permainan ini biasa dilakukan 2 pemain secara bergantian. Dalam permainan ini membutuhkan garis lingkaran sebagai tanda arena permainan. Benda yang dibutuhkan berupa batu kecil jumlahnya bervariasi, bisa 10 dan 15.

Berikut adalah 3 permainan tradisional Madura yang hampir punah

Masing-masing pemain memegang guco berupa batu kecil juga sebagai pegangan saat memainkan permainan. 

Cara bermainnya cukup mudah, pemain pertama akan melempar guco ke udara sambil mengambil batu kecil satu persatu dengan syarat tidak boleh menggerakkan batu kecil lainnya.

Jika itu terjadi maka dianggap mati dan menjadi kesempatan pemain kedua, begitu seterusnya sampai batu kerikil yang ada di lingkaran habis.

Teng bentengan

Permainan dilakukan 2 kelompok beranggotakan setidaknya 3 bahkan lebih. Masing-masing kelompok memiliki benteng berupa batu atau genteng yang melekat di permukaan tanah. Jarak antara bentuk cukup jauh berkisar 10 meter atau bahkan lebih.

Masing-masing anggota ajebeje ke daerah lawan sambil mencari kesempatan menginjak benteng lawan. Bagi yang lebih dulu menginjak benteng sendiri bisa mengejar anggota yang ajebeje tadi. 

Jika berhasil disentuh, maka yang disentuh akan dikarantina.

Baca juga : Defininsi Permainan dan Manfaatnya 

Saat karantina, anggotanya sendiri akan mencoba mengeluarkan karantina dengan hanya disentuh. Jika tidak mampu dan hanya menyisakan 1 anggota maka akan di-tawur oleh kelompok lain mencoba menginjak benteng sampai berhasil.

Demikian 3 permainan tradisional Madura yang hampir punah. Jika ada permainan tradisional lainnya yang belum disebutkan bisa berkomentar di bawah ini.