Foto Saat Berada di Wisata Jalan Panggung (20/06/2020) |
Semenjak direvitalisasi, kini bangunan di jalan panggung Surabaya terlihat sangat cantik dan indah.
Bangunan dicat berwarna-warni layaknya seperti Kampung Wisata Jodipan di Malang. Tak hanya itu, infrastruktur, sepanjang jalan disana berpaving block.
Baca juga : Wisata Jalan Gula Surabaya
Lebih lanjut, hal yang paling unik disana adalah adanya lampu hias klasik berjejer rapi di sepanjang jalan panggung.
Lebih lanjut, hal yang paling unik disana adalah adanya lampu hias klasik berjejer rapi di sepanjang jalan panggung.
Sesuai dengan kunjungan pertama Saya, pada Sabtu (20/06/2020), Saya pun berfoto ria di depan lampu klasik itu. Saya merasa benar-benar berada di kota tua itu.
Wisatawan bisa menikmati berada disana dengan hanya berjalan kaki, pas bangetlah buat bagpacker. Sambil take picture, disana kita bisa menambah wawasan tentang bentuk dan struktur bangunan disana.
Menurut sejarah di masa kolonial Belanda, di kawasan Surabaya bagian utara ini merupakan kawasan yang terdapat banyak etnis, ada kawasan Arab (Ampel), pecinan, dan Melayu (Jalan Panggung).
Wisatawan bisa menikmati berada disana dengan hanya berjalan kaki, pas bangetlah buat bagpacker. Sambil take picture, disana kita bisa menambah wawasan tentang bentuk dan struktur bangunan disana.
Menurut sejarah di masa kolonial Belanda, di kawasan Surabaya bagian utara ini merupakan kawasan yang terdapat banyak etnis, ada kawasan Arab (Ampel), pecinan, dan Melayu (Jalan Panggung).
Baca juga : Jalan Panggung Surabaya Saat Ini
Selain itu, juga dikenal sebagai kawasan perdagangan.
Hal itu tidak merubah situasi dan kondisi hingga sekarang. Pasar dan pertokoan seperti pasar ikan, pasar pabean, pertokoan di jalan Sasak, pasar loak, terus ramai dan eksis hingga sekarang.
Menikmati pemandangan disana, sambil berjalan kaki menyusuri jalan panggung, Saya bersama teman pun menemui salah seorang tukang becak sedang duduk di becaknya. “Permisi, Pak, Boleh kami minta waktunya sebentar. Mau nanya-nanya tentang jalan panggung,” tanya Saya kepada tukang becak itu.
“Oh, iya Mas silahkan.” jawabnya dengan senang hati. “Pak, wisata jalan panggung Surabaya ini kapan nampak indah seperti ini?” tanya kami. “Iya sekitar awal tahun 2019an lah,” kata tukang becak itu. “Banyak sih mas orang-orang datang kesini berfoto-foto juga di sekitaran sini” tambahnya.
“Kalau mau foto gitu, waktu paling pas itu jam berapa, Pak?” lanjut tanya.
Hal itu tidak merubah situasi dan kondisi hingga sekarang. Pasar dan pertokoan seperti pasar ikan, pasar pabean, pertokoan di jalan Sasak, pasar loak, terus ramai dan eksis hingga sekarang.
Menikmati pemandangan disana, sambil berjalan kaki menyusuri jalan panggung, Saya bersama teman pun menemui salah seorang tukang becak sedang duduk di becaknya. “Permisi, Pak, Boleh kami minta waktunya sebentar. Mau nanya-nanya tentang jalan panggung,” tanya Saya kepada tukang becak itu.
“Oh, iya Mas silahkan.” jawabnya dengan senang hati. “Pak, wisata jalan panggung Surabaya ini kapan nampak indah seperti ini?” tanya kami. “Iya sekitar awal tahun 2019an lah,” kata tukang becak itu. “Banyak sih mas orang-orang datang kesini berfoto-foto juga di sekitaran sini” tambahnya.
“Kalau mau foto gitu, waktu paling pas itu jam berapa, Pak?” lanjut tanya.
“Rata-rata toko-toko disini buka jam 8 pagi, tutupnya ya sekitar jam 4 sore. “Ya, kalau pas sepinya ya hari Minggu. Kalau pun ada toko yang dibuka itu sedikit, masih bisa dihitunglah,” jelas tukang becak dengan santai.
Nah, bagaimana apakah tertarik berkunjung ke Wisata Jalan Panggung Surabaya? Jika ia, jadwalkan segera dan nikmati berada di kota Tua Surabaya.
Nah, bagaimana apakah tertarik berkunjung ke Wisata Jalan Panggung Surabaya? Jika ia, jadwalkan segera dan nikmati berada di kota Tua Surabaya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...