Kisah Abu Nawas Paling Cerdik |
Pada suatu hari, sang raja mengutus pengawal agar menjemput paksa Abu Nawas dengan dakwaan telah membunuh sang raja. Meski sebenarnya ini hanyalah sandiwara saja, Abu Nawas pun tidak bisa menghindari dari dakwaan itu sehingga ia pun mendekam di jeruji besi alias di penjara.
Kala itu adalah saat dimana Abu Nawas harus mencangkul lahan untuk ditanami kentang. Ini dilakukan untuk menghidupi keluarga kecilnya. Namun nahas, berada di jeruji besi itu tidak memungkinkan bagi Abu Nawas untuk mencangkul lahan. Sang istri sudah pasti tidak bisa sanggup mencangkul sendiri.
Melihat kondisi itu, Abu Nawas tidak kehilngan akal. Di pikirannya adalah ia harus tetap mencangkul. Kemudian ia melakukan cakap dengan pengawal di penjara, “Bolehkah Saya minta tolong kepadamu, wahai pengawal?” kata Abu Nawas dengan penuh harap.
“Iya, silahkan, Apa itu?” jawab pengawal itu dengan wajah yang tak ceria. “Saya ingin meminjam sebuah pensil dan secarik kertas,”. Mendengar itu, lanjut tanya sang prajurit, “Untuk apa itu,?”
“Saya ingin menulis pesan rahasia untuk istri Saya,” sambung Abu Nawas. Permintaan itu tidaklah langsung ditanggapi oleh sang pengawal, diam-diam ia melaporkan peristiwa ini kepada sang Baginda Raja, Harun Al Rasyid.
Setelah kabar itu sampai ke Baginda Raja, pengawal itu diperintahkan agar memenuhi permintaan Abu Nawas, memberikan sebuah pensil dan secarik kertas, sesuai yang Abu Nawas inginkan. Setelah ia mendapatkannya, Abu Nawas menulis dengan segera.
Pesan di dalam surat itu berbunyi “Istriku, jangan kau gali lahan kita itu karena di dalamnya aku sembunyikan harta karun juga senjata, ” tanpa sepengetahuan Abu Nawas, pesan itu sampai kepada sang Baginda Raja melalui pengawalnya.
Kemudian sang raja memerintahkan prajurit istana menggali lahan itu. Melihat peristiwa itu, istri Abu Nawas bertanya-tanya mungkinkah sang suami, Abu Nawas, meminta bantuan prajurit istana? Rupanya kisah abu nawas paling cerdik kala itu tidak dipahami oleh sang istri mengingat prajurit itu hanya datang menyerahkan surat dan langsung menggali lahan.
Setelah beberapa hari kemudian, istri mengirim surat kepada suaminya, Abu Nawas. Surat itu berbunyi: “Sepertinya surat yang engkau kirim itu telah dibaca sebelum sampai kepadaku. Mereka menyerahkan surat yang engkau kirim dan menggali lahan kita. kemudian apa yang sebaiknya aku lakukan?”
Sang istri rupanya belum faham niatan cerdik sang suami. Akhirnya Abu nawas membalas surat dari sang istri. Isi surat itu berbunyi “wahai istriku, sekarang kamu sudah bisa menanam tanaman di lahan kita tanpa harus menggali,”
Melihat kejadian ini, sang raja benar-benar menyadari dan mengakui kecerdikan abu nawas bahkan di dalam penjara pun ia masih bisa melakukan pencangkulan meskipun secara tidak langsung. Demikian kisah Abu Nawas paling cerdik. Semoga bermanfaat.
aku mebbaca artikel ini bagus dan memiliki kreatifitas yang tinggiJual Elementor Pro
ReplyDeleteTerimakasih..
Delete