![]() |
Saya Bukan Seorang Perokok |
Sering mendengar, gak ngerokok, kurang lakinya. Tapi pernyataan demikian juga disangkal oleh banyak orang terutama bagi yang bukan perokok.
Hemat Saya, nggak ngerokok itu yang lebih baik. Apakah Anda perokok? It’s okay, yang penting buat Saya adalah Saya Bukan Seorang Perokok.
Alhamdulillah, sampai sekarang ini Saya menyandang status bukan perokok dan tentu jauh dari istilah asing heavy smoker.
Namun, tahukan Anda bahwa semasa kecil Saya pernah merokok. Ups, jangan kasih tahu siapa-siapa ya takut dimarahin si mbok.
Nggak kebayang sih kalau semasa kecil keingintahuan tentang suatu hal cukup tinggi, apa pun dicoba meski terkadang membahayakan.
Salah satu contohnya adalah merokok saat masih kecil. Pada sekitar usia 8 tahunan, kira-kira masih berada di bangku Sekolah Dasar, Saya sudah merasakan pahitnya rokok.
Usut tak usut, ada cerita dimana suatu hari Saya bermain dengan beberapa teman sebaya. Saat itu, salah seorang teman bergabung dan membawa sebuah rokok yang ntah dari mana rokok itu berasal.
Baca juga : Tanya Jawab: Perokok Remaja dan Bahayanya
Sambil mendekat, ia berkata dalam bahasa Maduranya yang khas, “Ayo ngerokok, reh engkok andik rokok”. Sebagian teman lain yang ge oge, tidak berani mencoba merokok.
Namun, tidak bagi Saya karena tanpa ragu langsung mencoba menikmati rokok itu.
“Wah, hebat hedeh, Har, bengal ongghu hedeh a rokok,” respon salah satu teman saat itu.
Mendengar itu, Saya pun lebih bersemangat lagi memainkan asap rokok itu ke mulut dan mengeluarkannya ke udara. Tak jarang, untuk lebih ekstrim Saya telan asap itu dan mengeluarkannya dari hidung.
“Ampun, paek ongghu rokok reah,” kata Saya dalam hati.
“Ternyata begini ya rasanya rokok,” tambah lagi kata saya. Kami pun menghabiskan rokok itu secara bergantian bersama teman, si pembawa rokok.
Itulah saat dimana Saya merasakan rokok untuk pertama kalinya.
Dalam rentan waktu yang tidak seberapa jauh, ada saat dimana Saya mengulangi merokok. Kali ini bukan rokok yang dihisap tapi seperti rambatan tumbuhan yang bisa digunakan untuk coba-coba rokok. Diambilnya rambatan tumbuhan itu yang sudah mengering.
Masyaallah, rasanya tidak enak blas, bahkan menusuk tajam di lidah mulut hingga perut. Namun karena mabuk apresiasi yang sebenarnya gak penting, Saya tetap lakukan itu sepenuh hati.
Baca juga : Fakta tentang "Antara Rokok dan Kopi"
Sekarang lain cerita, percobaan merokok Saya tidak berhenti. Dewasa ini Saya tidak merokok, namun dalam tanda petik, terkadang saat merokok saat ngumpul bersama teman.
Ditarwarkan ngerokok ya ngerokok aja, supaya terlihat lebih membaur. Padahal, Saya hanya menghidupkan rokok dan membiarkannya saja tanpa dihisap karena alasan rasa tidak enak tadi.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...