Inilah Jalan Raya Membingungkan di Surabaya

jalan raya membingungkan
Salah satu jalan raya membingungkan adalah di jalan Genteng Surabaya

Berbicara tentang jalan raya dengan 2 jalur berdampingan serta berlawanan, maka hal yang sering kita jumpai adalah arus kendaraan lain umumnya berada di arah sebelah kanan. 

Namun, ternyata ada jalan di kota Surabaya yang menurut penulis sendiri cukup membingungkan. Inilah Jalan Raya Membingungkan di kota Pahlawan Surabaya.

Pernah berkendara ke daerah jalan gedung Siola Surabaya? Nah, disana kita akan menjumpai jalur jalan raya di kota Surabaya yang cukup membingungkan. Di pikiran penulis telah terpakem bahwa 2 jalur berdampingan, arus berlawanan akan selalu berada di sebelah kanan.

Hal itu rupanya tidak 100% sama dengan realitanya. Ternyata masih ada jalan raya dengan 2 jalur berdampingan dan jalur lawan kita berada di sebelah kiri. 

Berdasarkan pengalaman penulis hendak ke jalan Genteng Kali dari arah BG Junction Surabaya, rupanya jalur lawan Saya berada di sebelah kiri.

Cukup jelas secara rambu, namun bagi khalayak yang belum pernah melalui jalan raya tersebut pasti akan merasa kebingungan.


Lebih lanjut, rupanya ada jalan raya lain yang membingungkan di Surabaya yaitu sekitaran Jembatan Galuh atau tepatnya di jalan Bengawan Surabaya. Rambu-rambu lalu lintasnya juga jelas terpampang di sudut jalan.

Saat lampu hijau menyala di perempatan jalan tersebut, tiba-tiba penulis langsung membelokkan setir motor ke arah kiri. Padahal seharusnya tidak langsung belok kiri melainkan lurus beberapa meter dulu baru kemudian belok kiri.

Hal itu merupakan kali pertama penulis melalui jalan Bengawan disertai dengan tidak fokusnya berkendara dibarengi dengan kondisi yang tidak biasa diketemukan, yakni dengan 2 jalur berdampingan dan jalur lawan kita berada di sebelah kiri. 

Maka itu, penulis berpendapat itu merupakan salah satu jalan raya membingungkan di Surabaya.

Alhasil, jalur yang penulis lalui merupakan jalur yang tidak seharusnya dilalui. Pasalnya, begitu melaju beberapa meter saja, telah ada beberapa kendaraan sepeda motor menggunakan jalur yang sama seakan-akan Kami akan saling bertabrakan.

Penulis benar-benar salah jalur. Sambil melaju pelan-pelan, sedikit menundukkan kepala sebagai isyarat maaf penulis telah melaui jalur yang salah.


Dengan segera, penulis memutar arah kembali dan memutuskan untuk melaju kearah jalan Ngagel. Sampai di perapatan itu rupanya ada CCTV.

Wah, ini kacau! Pasti momen kejadian salah jalur tadi terekam CCTV. Minta maaf ya bapak/ibu petugas lau lintas, penulis tidak sengaja melakukan itu. Benar-benar tidak tahu.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...