Rumah Hantu Darmo Surabaya

Rumah hantu Darmo
Bagian dalam Rumah Hantu Darmo Surabaya yang Bisa Dikunjungi Wisatawan

Berkunjung ke tempat bangunan berbau mistis, rupanya menjadi alternatif kebanyakan orang mencari suasana baru. Ntah itu dianggapnya sebagai hiburan ataukah untuk sekedar mendapatkan sensasi merasakan berada di bangunan tua yang justru orang menganggapnya sebagai rumah hantu.

Ngomongin tentang rumah hantu, di Surabaya ada beberapa rumah yang terbilang angker dan berbau mistis. Salah satunya adalah rumah hantu Darmo di jl. Puncak Permai II No. 26 Surabaya. 

Rumah yang sudah lama tidak berpenghuni tersebut menyita banyak para hunting bangunan mistis setelah viral di media sosial belakangan ini.

Melihat hal tersebut, Saya juga ikutan tergiur untuk mengetahui secara langsung bagaimana bangunan rumah hantu Darmo Surabaya. Saya bersama 3 teman lainnya pernah sampai ke lokasi pada hari Senin (07/12/2020).

Rasanya cukup sekali saja ke Rumah Hantu Darmo Surabaya karena berkunjung ke tempat yang notabene angker yang bisa menimbulkan kekhawatiran tertentu. 

Untuk sekedar menambah wawasan mungkin boleh saja sesekali, tetapi tidak recommended jika untuk tujuan tidak baik.

Berdasarkan pengalaman berkunjung, terlihat sekali bangunan Rumah Hantu Darmo nampak hancur. Dinding dan keramik lantai banyak terkelupas, tidak ada atap, tidak ada barang rumah, hanya menyisakan kerangka bangunan yang besar.

Terasa lebih angker ketika di sisi bawah dan depan bangunan dipenuhi dengan rumput liar yang menghijau. 


Saat akan masuk ke Rumah Hantu Darmo juga akses  terbatas. Beredar cerita bahwa bangunan rumah itu pernah dikasih tanda larangan masuk tapi untungnya saat Kami kesana masih ada akses.

Langkah demi langkah, kami menuju ke rumah bertingkat 3 tersebut. Tangga untuk naik sudah agak rusak, yang ada banyak sisa beling yang dibuat sebagai dasar cor.

Berbagai ruang disana tidak begitu jelas untuk ruangan apa saja. Namun yang paling kelihatan disana adalah kamar mandi. Karena masih ada sisa bak mandi dan dan bekas kloset. 

Kami kesana terjun langsung mengamati setiap sudut bangunan. Kami pun mendokumentasikan untuk memfoto dan memvideo sekaligus menjadi bahan sharing melaui blog dan youtube.

Melalui laman indozone.id, diinformasikan bahwa rumah tersebut dibangun oleh keluarga yang kaya raya, tetapi hasil dari kekayaan tersebut bukan berasal dari jalan yang seharusnya. 


Mereka kemudian menjalankan praktik yang orang menyebutnya praktik pesugihan.

Terjalinlah perjanjian dimana keluarga kaya raya tersebut  harus memberikan tumbal manusia setiap malam Jum’at. Kemudian ada saat keluarga tersebut ingin mengakhiri perjanjian dengan pergi ke suatu tempat menggunakan kapal.

Namun nahas, kapal yang ditumpangi keluarga kaya raya tersebut tenggelam dan menewaskan seluruh penumpang. Sementara pembantu dan baby sitter yang ditinggalkan di rumah juga ikutan meninggal dibunuh orang tidak dikenal. Wallahu a’lam.

2 comments:

Silahkan berkomentar...