Sakit Jadi Penggugur Dosa |
Sakit merupakan suatu hal biasa menimpa tubuh kita tanpa mengenal waktu dan tempat. Rasa sakit membuat tubuh Kita jadi tidak enak dan sulit melakukan aktivitas.
Terkadang, meski Kita sudah maksimal menjaga pola hidup sehat, namun sakit sering kali menghampiri.
Usut punya usut, ternyata sakit yang pernah atau sering menghampiri Kita merupakan suatu bukti bahwa Allah Subhanahu Wa ta’ala sayang kepada ummatnya.
Karena melalui penderitaan sakit, dosa yang Kita rasakan menjadi jalan Penggugur Dosa yang pernah Kita lakukan asalkan ikhlas dan terus beribadah.
Hal tersebut sesuai yang tertera dalam Al qur’an dan hadist. Dalam hadist riwayat Imam Muslim nomor 2571 dijelaskan yang jika Kita tarik penjelasannya,
“Tidaklah orang muslim beriman tertimpa penyakit atau semacamnya, melainkan Allah Subhanahu Wa ta’ala pasti akan mengugurkan dosa-dosa yang pernah dilakukan bagaikan pohon yang mengugurkan daun-daunnya".
Sementara itu, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam surah Asy-Syura ayat 30 yaitu :
وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ
Terjemahannya: (Musibah apa pun yang menimpamu itu disebabkan oleh perbuatanmu (sendiri), dan Allah Subhanahu Wa ta’ala memaafkan banyak (dari macam kesalahan yang pernah diperbuat).
Baca Juga : Diam Itu Lebih Baik
Berdasarkan sumber Al qur’an dan hadist di atas, sudah sepatutnya Kita sebagai muslim/h beriman untuk senantiasa positif thinking bahwa sesuatu kebaikan akan datang kepada Kita seperti dosa-dosa yang pernah Kita lakukan diampuni oleh Allah Subhanahu Wa ta’ala.
Sebaliknya, jika Kita negative thinking, tidak sabar, benci dengan keadaan, bahkan menjauh dari Allah Subhanahu Wa ta’ala maka hanyalah derita sakit yang Kita rasakan tanpa mendatangkan kebaikan.
Keadaan seperti itu, sangat disukai syetan. Sehingga saat Kita tidak menerima derita sakit, penggugur dosa tidak akan Kita dapatkan.
Dalam suatu riwayat yang juga dijelaskan oleh perawi hadist Imam Muslim bahwa suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berkunjung ke seorang teman wanita bernama Ummu Sa’ib. Dia sering kali menderita demam.
Dalam kunjungan tersebut Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bertanya ada apa. Kemudian lantas Ummu Sa’ib menjawab, “Saya sedang dalam keadaan demam tinggi. Semoga Allah Subhanahu Wa ta’ala mengutuknya.” .
Mendengar itu, lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Janganlah engkau mengutuk demam, sungguh itu mengampuni dosa bagaikan tungku membersihkan kotoran pada besi.”
Kesimpulan, Kita harus sabar dan terus tingkatkan beribadah walau dalam keadaan sakit. Seperti shalat misalnya, Jika tidak bisa shalat berdiri maka bisa dilakukan dengan duduk, jika tidak bisa duduk maka bisa dilakukan berbaring.
Sebagai ikhtiar Kita agar sembuh dari derita sakit maka selain meminta kesembuhan kepada Allah, juga berobat.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...