Patung perjungan Depan Gedung Siola (13/10/2021) |
pernahkah Anda jalan-jalan di Jl. Tunjungan, bukan? Nah, di jalan Tunjungan ada beberapa bangunan penting mulai jaman Belanda hingga sekarang.
Salah satu bangunan tersebut adalah gedung Siola. Usut punya usut ternyata di sekitaran gedung Siola terdapat sebuah patung yaitu Patung Perjuangan.
Baca Juga : Kisah Heroik Patung Perjuangan Tunjungan
Di bawah patung perjuangan tersebut bertuliskan, “The allied attack on November 10, 1945 was a combined action in full battle order. The Indonesian fighters countered the tanks with machine – Gun from the street corners and from the upper stories of this building, the former white away, which was totally burned down in the action.”
Keberadaan patung perjuangan di sekitaran gedung Siola merupakan salah satu patung perjuangan 10 November dari sekian banyak tersebar di beberapa titik di kota Surabaya. Melansir dari laman news.detik.com, ada setidaknya 5 patung perjuangan tersebar di kota Surabaya.
Beberapa patung perjungan tersebut adalah patung yang berada di sekitar Jembatan Merah, Alun-Alun Contong, Patung Depan Gedung Siola sendiri, depan Hotel Mojopahit, dan terakhir di Jalan Kombes M Duriyat. Beberapa masih eksis bertengger dan sebagian yang lain sudah tidak ada.
Semua patung perjuangan tak terkecuali patung perjuangan di depan gedung Siola mengarah pada betapa gigihnya para pejuang Indonesia, khususnya Arek-Arek Suroboyo, dalam usaha mempertahankan kemerdekaan dan menghapus macam bentuk penjajahan tahun 1945.
Puncak peperangan tersebut terjadi pada tanggal 10 November 1945 di mana tentara Inggris yang diboncengi NICA menyerbu kota Surabaya hingga begitu dahsyatnya.
Ribuan para pejuang pun meninggal dalam pertempuran tersebut.
Peperangan tersebut dikecam oleh dunia internasional hingga akhirnya sedikit banyaknya ada dukungan kemerdekaan.
Dan benar apa yang pernah di sampaikan sebelum pertempuran oleh Bung Tomo dalam pidatonya yang berkobar-kobar, “Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita, sebab Allah selalu berada di pihak yang benar,”.
Baca Juga : Patung Perjuangan Alun-Alun Contong Surabaya
Walau kala senjata pejuang hanya berbekalkan bambu runcing, tetapi semangat perjuangan dan rela berkorban seluruh jiwa raga menjadi senjata ampuh yang kemudian semua diakhiri dengan kemenangan.
Untuk itu, bagi kita, kaum milenial harus mampu melanjutkan perjuangan dengan cara melakukan kegiatan positif. Jika Anda adalah pelajar, maka belajarlah dengan baik. Jika Anda pekerja, maka bekerjalah dengan baik, dan jika Anda adalah pemimpin, maka jadilah pemimpin yang baik.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...