Mortir 120 mm di kota Surabaya |
Jika beberapa waktu yang lalu membahas pernah membahas monumen Meriam PSU 40 mm di Kota Surabaya, maka kali akan dibahas sebuah senjata yang juga menjadi hasil rampasan pejuang Arek-Arek Surabaya dari tangan tentara sekutu dalam peperangan 10 Nopember 1945, namanya adalah Mortir 120 mm.
Senjata yang berupa mortir tersebut, kini bisa disaksikan oleh khalayak umum. Bisa menjadi referensi sekaligus bukti nyata sejarah bahwa peristiwa lampau khususnya pada peperangan terdahsyat di Kota Pahlawan Surabaya benar-benar nyata adanya, tidak hanya sekedar teori saja.
Mortir bermodel M 52 buatan Yugosiavia terpajang di areal salah satu obyek wisata bersejarah di kota Surabaya, tepatnya di komplek tugu Pahlawan Surabaya Jl. Pahlawan, Alun-Alun Contong, Kec. Bubutan Kota Surabaya.
Senjata canggih pada jamannya tersebut menjadi saksi bisu sebuah senjata pernah digunakan untuk peperangan-perangan besar. Kondisi Mortir 120 mm di kota Surabaya yang masih bagus itu mungkin sebagian kita bertanya-tanya apakah masih bisa digunakan atau tidak. Anda yang bisa menebak jawabannya bisa menjawab di kolom komentar.
Berdasarkan pengalaman berkunjung pada Sabtu (12/2), terlihat tidak ada pemandu wisata di halaman kompleks Tugu Pahlawan namun tidak pada museum 10 November yang notabene terdapat penjagaan yang mungkin bisa diminta keterangan.
Berhubung tidak ada penjagaan, maka satu-satunya informasi bisa didapatkan adalah dengan melihat prasasti berupa tulisan di mana sedikit menjelaskan deskripsi Mortir 120 mm di kota Surabaya tersebut. Misalnya nama koleksi, model mortir, asal buatan, asal koleksi, dan riwayatnya.
Prasasti tersebut menggunakan dua bahasa (bilingual) yaitu bahasa Indonesia dan juga bahasa Inggris. Pun barang koleksi yang ada di museum 10 November. Jika kebetulan para pengunjung berasal dari mancanegara, tidak perlu khawatir terkait penjelasan-penjelasan suatu barang koleksi, semua bilingual.
Anda berwisata ke kota Surabaya, rasanya tidak lengkap jika tidak sampai berwisata ke kompleks Tugu Pahlawan Surabaya. Lengkap dengan Tugu Pahlawan, patung pejuang, museum 10 November, mobil Bung Tomo, dan yang terpenting juga Mortir 120 mm tersebut.
Sejarah memang tidak bisa terulang, namun bukti-bukti fisik dan sejarah itulah yang masih bisa kita pelajari. Jadi Anda yang tertarik dengan benda-benda sejarah, silahkan bisa menjadwalkan diri mengunjungi obyek wisata di kompleks Tugu Pahlawan Surabaya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...