Halaman Depan Pasar Pabean Surabaya, Sabtu (30/4/22) |
Lokasi Pak Pabean terbilang dekat dengan kawasan Pelabuhan Perak Surabaya. Sejak era Kolonial Belanda, melalui jalur laut, Pasar Pabean menjadi pusat distribusi aneka rempah dan bumbu.
Sampai sekarang pun Pasar yang berdiri sejak tahun tahun 1894 tersebut dijadikan lokasi untuk pembelian maupun perkulakan khususnya bumbu dampur.
Melihat dari sejarah berdirinya Pasar Pabean, maka tidak heran jika Pasar Pabean Surabaya disebut-sebut sebagai Pasar Legendaris Kota Surabaya. Selain itu, juga tentu bisa dijadikan sebagai obyek wisata karena memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi.
Pasar Pabean mulai beroperasi pada pukul pagi petang hingga siang hari. Berdasarkan pengalaman berkunjung, Sabtu (30/04/2022), Pasar Pabean sangat ramai.
Langkah demi langkah, terkesan dari areal pasar bagian depan bernuansakan bangunan klasik bertuliskan, “Pasar Pabean”.
Sejumlah pedagang ada yang menjajakan barang dagangannya di depan pasar sementara lainnya kendaraan yang berlalu lalang menurunkan dan menaikkan barang dagangan milik pedagang atau pun pengunjung pasar.
Areal parkir yang minim, sekilas rata-rata untuk kendaraan yang ada di muka areal pasar adalah sepeda motor, becak, dan bentor.
Baca juga : Sejarah Pasar Pabean Surabaya Sejak Era Kolonial
Apa yang dijual dan bagaimana kondisi Pasar Pabean Surabaya, akan menjadi pembahasan kali ini.
Berlanjut pengalaman, begitu masuk di areal Pasar berbagai bumbu-bumbu dapur dijual disana. Ada banyak toko di sebelah kanan kiri jalan dan kondisinya memanjang sampai ke dalam bagian belakang Pasar Pabean Kota Surabaya.
Para pengunjung pasar.rata-rata, yang saya lihat para pedagang menjual bumbu dapur berupa bawang merah.
Kondisi pasar cukup ramai di setiap harinya apalagi ketika musim mantenan ataupun saat orang-orang hendak mengadakan acara keluarga seperti hajatan dan selamatan keluarga.
Sebagai pusat penjualan bawang merah, rata-rata pembeli membeli dalam jumlah banyak bahkan mencapai puluhan hingga ratusan kilo bawang merah, maka sangat recommended untuk sekedar berbelanja di Pasar Pabean Surabaya.
“Berambang-berambang Mas, Mbak” sekilas demikian yang saya dengar saat melalui areal pasar Pabean. Kata Brambang diambil dari bahasa setempat yang artinya adalah bumbu.
Uniknya, di dalam pasar kebanyakan stan memiliki kipas angin dimana saya melihat kipas tersebut digunakan ketika mereka membersihkan daun bawang merah bagian luar yang sudah mengering. Terlihat jelas kipas angin tersebut sangat dibutuhkan.
Baca juga : Wisata Jalan Panggung Surabaya
Demikian sedikit cerita tentang berkaitan dengan Salah satu pasar tradisional sekaligus pasar legendaris kota Surabaya.
Sekarang pasar tersebut dijadikan Cagar Budaya oleh Pemkot Surabaya sekakligus pasar yang aktif beroperasi.
Anda yang tertarik untuk belanja bumbu dapur atau sekedar suka dengan bangunan bersejarah tidak ada salahnya berkunjung ke Pasar Pabean Surabaya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...