Museum Olahraga Kota Surabaya

Museum Olahraga Kota Surabaya
Bagian dalam Museum Olahraga Kota Surabaya
 
Berwisata di Kota Surabaya, utamanya wisata-wisata yang berbau sejarah tentu Kota yang berjuluk Kota Pahlawan menjadi alternatifnya. Sebab, selain gedung dan kota tua, Surabaya memiliki beberapa museum salah satunya adalah Museum Olahraga.

Museum yang terletak di kawasan Lapangan Thor, tepatnya di jalan Indragiri No. 6 menyimpan banyak benda-benda peninggalan para pahlawan olahraga Surabaya. Hal itu sesuai dengan pengalaman berkunjung saya pada hari Selasa (12/07/2022).

Mengutip dari laman tiket wisata Surabaya, Museum Olahraga diresmikan pada tanggal 8 Mei 2021.  

Isi di dalam museum terbilang cukup lengkap, dimana berisi ratusan koleksi para atlet kota Surabaya. dijelaskan pula, ratusan koleksi terbagi atas 3 jenis yaitu koleksi historika, heraldika, dan teknologika.

Kira-kira, Anda penasaran dan ingin tahu bagaimana Museum Olahraga Surabaya? 

Baik, pada kesempatan yang baik ini, saya ingin bercerita pengalaman saat berkunjung ke Museum Olahraga Kota Surabaya tersebut. Terakhir berkunjung, terlebih dahulu calon pengunjung diharuskan registrasi dengan mengakses laman tiket wisata Surabaya.

Sampai di waktu yang direncanakan, pengunjung bisa datang ke lokasi dan memperlihatkan barcode yang didapat dari registrasi. Selanjutnya, oleh petugas pengunjung dipersilahkan masuk ke Museum Olahraga tersebut.

Memasuki titik awal di dalam museum, pengunjung diperlihatkan penjelasan-penjelasan terkait olahraga secara umum seperti definisi Olahraga, manfaat Olahraga, sejarah lahirnya PON (Pekan Olahraga Nasional) hingga keikutsertaan para atlet Indonesia di kancah internasional, khususnya Olympiade.

Museum yang dimodif seperti lorong-lorong, memudahkan pengunjung bisa mengamati benda-benda koleksi. 

Di lantai 1 itu, pengunjung bisa melihat macam dan benda Olahraga Tradisional seperti ketapel, alat lomba balap karung, dan sebagainya.

Museum Olahraga Surabaya
Momen Berfoto di Museum Olahraga Surabaya
 
Bergeser sedikit, pengunjung bisa melihat sejarah prestasi dan koleksi para atlet Surabaya. Tercatat, Club Persebaya Surabaya mampu membawa harum persepakbolaan, khususnya di kota Surabaya. 

Pun banyak pemain sepak bola handal muncul dari Club Persebaya seperti Evan Dimas. Semua lengkap dengan keterangan, biografi dan sebagainya.


Naik di level/lantai 2 pengunjung juga diperlihatkan berbagai macam benda koleksi di berbagai cabang Olahraga. Tentu, benda koleksi di level 2 itu lebih banyak ketimbang level 1. 

Semua juga lengkap dengan kostum, piagam, medali, lengkap dengan keterangan-keterangan.

Berdasarkan referensi ataupun sumber baca di lokasi, terkait sejarah PON 1 dan lahirnya Hari Olahraga Nasional bahwa awal PON digelar sebagai bentuk tandingan Olimpiade XIV/1948 di Kota London, Inggris. 

Pada saat itu, kontingen Indonesia belum bisa bergabung ke olimpiade karena dianggap belum memenuhi persyaratan yakni belum menjadi anggota International Olympic Committee. 


Keberadaan PON juga menjadi ajang pemerintah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menggelar kompetisi olahraga meski level nasional.

Tercatat bahwa Indonesia pertama kali bergabung Olimpiade pada tahun 1952 berlokasi di Helsinki, Finlandia. Baru pada ajang olimpiade Seoul (1988) atlet Indonesia mendapatkan medali pertama dari cabang Panahan beregu putri atas nama Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani.

Tentu saja, hal itu menarik perhatian Untuk sekedar lebih tahu atlet dari cabang Panahan yang membawa harum negara tersebut. 

Salah satunya adalah Lilies Handayani. Ia lahir di kota Kota Surabaya pada 15 April 1965. Ibunya bernawa Subadriyah dan ayahnya Yahya Buari. Kedua orang tuanya sama-sama atlet Panahan yang juga cukup berprestasi.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...