Mata Pelajaran Dibenci Akhirnya Disuka

pelajaran dibenci akhirnya di suka
Pelajaran dibenci akhirnya di suka : I like English

Pernahkah Anda saat bersekolah tidak suka mata pelajaran? Lebih dari itu, pernahkah Anda benci terhadap salah satu pelajaran tertentu di sekolah? Jika iya, ada dua kemungkinan yang terjadi pada diri yaitu tetap benci mata pelajaran hingga sekarang atau bermula dari benci akhirnya disuka.

Beda orang, beda cerita pastinya. Mengangkat dari pengalaman pribadi saat saya berada di bangku Sekolah Menengah Pertama, ada saja mapel (mata pelajaran) yang tidak disuka. 


Penulis menduga ketidaksukaan tersebut disebabkan ketidakmampuan penulis dalam memahami mapel tertentu.

Toh, walaupun bisa butuh usaha ekstra sementara dulu tempat les mapel di desa sangatlah jarang bahkan nyaris tidak ada. Hanya ada satu tempat les khusus bahasa Inggris. 

Berbeda di lokasi perkotaan, tempat les  terbilang cukup banyak. Bahkan, yang dileskan mencakup semua mapel yang rata-rata banyak siswa menganggapnya sulit.

Kejadian mapel dibenci, akhirnya disuka pernah menghampiri penulis. Kebetulan, mapel yang saya tidak suka adalah bahasa Inggris. Sejak menginjak kelas VII itu yang namanya bahasa Inggris saya tidak suka. Kala itu, Mr. Faiz adalah guru bahasa Inggris yang sangat rajin.

Meski mapel yang diajarkan Mr. Faiz tidak disuka, namun penulis selalu menghadiri kelasnya hingga jauh dari kata bolos. 

Di tengah-tengah ia mengajar, Ia terkadang dalam memberi pembelajaran ada saja motivasi yang bisa kami jadikan renungan. Kami selaku murid, tentu termotivasi lagi agar selalu belajar lebih baik lagi.

Salah satu motivasi Mr. Faiz yang masih penulis ingat sampai sekarang adalah, “Mutiara itu berada di tengah dasar laut. Jika kita mau mendapatkannya maka kita harus berjuang dan mau bersusah payah,”.


Setelah itu, ada satu momen di mana saat berada di kelas VIII penulis tergugah untuk belajar lebih bahasa Inggris.

Akhirnya, mapel dibenci, akhirnya disuka. Saya pun bergabung mengikuti les Bahasa Inggris di salah satu sekolah di Tanah Merah, tepatnya di dekat masjid Al Hasanah Tanah Merah. 

Berangkat dari rumah menuju tempat les benar-benar membutuhkan perjuangan.

Penulis menggunakan kendaraan sepeda ontel sebagai kendaraan alternatif mengingat kendaraan umum saat itu terbilang jarang.

Dalam kurun waktu 1,5 tahun Alhamdulillah, pengetahuan dan wawasan terkait mapel bahasa Inggris semakin bertambah berkat motivasi mr. faiz. Hal itu dijadikan bekal belajar meski awalnya Mata Pelajaran Dibenci dan Pada Akhirnya Disuka. (Wallahu A'lam)

Menginjak memutuskan untuk berkuliah di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya pada tahun 2013 masehi, penulis menentukan jurusan bahasa Inggris sebagai jurusan terbaik kala itu. Hingga sekarang, background yang disandang adalah pendidikan bahasa Inggris. 

Demikian sedikit cerita tentang mapel dibenci, akhirnya disuka.

Sekarang. Mata pelajaran yang Anda tidak suka dulu? Jangan bilang kasusnya sama dengan saya ya, tapi apapun jawabannya, bisa berikan komen di kolom komentar di bawah ini.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...