Berwisata ke tempat-tempat wisata sejarah selain menambah wawasan juga bisa memperkuat wawasan itu sendiri. Akhir-akhir ini, telah ramai dikunjungi para wisatawan yang datang dari berbagai daerah yaitu Rumah Kelahiran Bung Karno.
Berlokasi di Jl. Peneleh Gang Pandean No. 40 kota Surabaya tersebut, para pengunjung bisa mengenang sekaligus memahami secara lebih mendalam berkaitan dengan sosok Bung Karno, panggilan ir. Soekarno, presiden pertama Indonesia.
Di rumah yang berukuran 5x14 meter persegi tersebut dimodif sedemikian rupa oleh Pemkot Surabaya sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi setiap pengunjung. Ada sejumlah ruang di rumah tersebut yakni teras depan, dalam, dan 3 kamar.
Di ruang-ruang tersebut terdapat banyak informasi berkaitan dengan diresmikannya Rumah Kelahiran Bung Karno, perjalanan sebelum Bung Karno lahir sampai sepeninggalnya Bapak Proklamator Indonesia tersebut.
Uniknya, tidak semua informasi hanya berupa foto dan narasi namun juga bentuk video mapping dimana di dalam satu ruang pengunjung hanya duduk santai sambil menyaksikan sejarah penting dan singkat mengenai orang tua, pendidikan, status, pekerjaan, hingga Bung Karno menjadi tokoh nasional yang sangat berpengaruh.
Selain itu, ada satu ruang lainnya yang dimodif menggunakan Augmented reality dimana ketika ada pengunjung masuk ke ruang tersebut menjumpai layar yang cukup besar dan untuk menggunakan fasilitas tersebut, dipersilahkan untuk duduk di sebuah kursi tunggal yang ada pojok ruang sebelah kanan.
Di ruang yang dilengkapi dengan sistem Augmented reality tersebut dalam layar akan terlihat wajah dan tubuh kita layaknya kamera depan. Di layar, bertuliskan “duduk disini” yang mengarah pada kursi tunggal yang ada di ruang tersebut. Setelah ada pengunjung duduk, maka video akan play secara otomatis.
Dari segala macam informasi di Rumah kelahiran Bung Karno, ada beberapa informasi sederhana yang bisa kita ambil diantaranya adalah sebagai berikut.
Pertama, Rumah Kelahiran Bung Karno diresmikan Eri Cahyadi, Walikota Surabaya pada tanggal 6 Mei 2023.
Kedua, Semasa Kecil Bung Karno/Soekarno diganti namanya menjadi Koesno Sosrodihardjo dengan ritus “Slametan”.
Ketiga, Nama orang tua Bung Karno adalah Bapak Bapak R. Soekeni dan Ibu Nyoman Rai Srimben.
Keempat, Bung Karno pernah bersekolah di HBS (Hoogere Burger School) pada tahun 1916.
Kelima, Hos Tjokroaminoto adalah guru sekaligus pernah menjadi mertua Bung Karno setelah menikahi putrinya bernama Siti Oetari.
Keenam, Bung Karno muda pernah bekerja di stasiun Semut kota Surabaya.
Ketujuh, Bung Karno adalah Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945.
Demikian sedikit informasi berkaitan dengan sedikit sejarah sekaligus ulasan Rumah Kelahiran Bung Karno yang sekarang menjadi cagar budaya kota Surabaya. Bagi Anda yang ingin berkunjung tidak dikenakan biaya alias gratis. Namun dihimbau untuk daftar di web wisata Surabaya terlebih dahulu. Salam Jas Merah.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...