Pernahkah Anda melakukan kegiatan tahan napas? Jika Anda ditanya, berapa detik Anda bisa menahan nafas? Bagi Anda yang belum bisa menebak jawaban dan atau tidak bisa menjawab dengan jawaban pasti, maka bisa mencobanya dengan beberapa cara.
Tak dapat dipungkiri, kemampuan setiap orang menahan nafas, tidaklah sama. Ada yang bisa menahan nafas hanya 15 detik namun hebatnya, ada juga yang bisa menahan nafas sampai 90 detik. Hal tersebut dipengaruhi kondisi tubuh masing-masing orang.
Setiap orang yang melakukan kegiatan menahan nafas, itu artinya ada kaitannya dengan laju metabolisme yang ada di dalam tubuh. Faktor yang mempengaruhi kemampuan orang bisa menahan tubuh yaitu kapasitas paru-paru, oksigen, dan kadar karbon dioksida.
Seperti contoh, ketika kita berusaha untuk tidak ambil nafas baik dari hidung atau pun mulut, maka di saat itu kadar oksigen yang ada di dalam tubuh kita mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan di dalam tubuh tidak membuang karbon dioksida yang pada akhirnya mengalir melalui sawar darah otak.
Bukan untuk menakut-nakuti, akibatnya jika pada saat menahan nafas dan nyatanya kondisi tubuh tidak mampu merespon dengan baik, maka banyak resiko yang bisa dialami seperti pingsan, otak menjadi luka, dan rusak hati, dan bahkan kejang.
Di sisi lain, ada sejumlah manfaat bagi kesehatan ketika kita melakukan kegiatan menahan nafas. Beberapa manfaat tersebut diantaranya adalah bisa meningkatkan fungsi paru-paru, meningkatkan rentang hidup, relaksasi, serta meregenerasi jaringan otak.
Selain itu, dengan menahan nafas kita bisa meningkatkan daya imun pada tubuh karena meningkatkan kekebalan terhadap berbagai infeksi bakteri. Nah, kira-kira apakah berkeinginan untuk melakukan kegiatan menahan nafas?
Saya merekomendasi untuk sesekali mencoba menahan nafas, tetapi “tanpa harus memaksa ketika sudah tidak kuat”. Salah satu tujuannya kita bisa mengerti seberapa lama dan berapa detik bisa menahan nafas. Ada pun caranya adalah sebagai berikut.
Pertama, tutuplah hidung dengan menggunakan dua jari tangan yaitu jempol dan telunjuk. Sementara mulut harus diusahakan dalam keadaan tertutup “tanpa harus menutup” sehingga tidak sampai bernafas menggunakan mulut.
Kedua, menyelamlah ke dalam air dan lakukan kegiatan menahan nafas di dalamnya. Posisi hidung boleh ditutup dan boleh dibuka, namun lebih afdhalnya adalah dengan menutup supaya tidak terpancing untuk mengambil nafas.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...