Sebagai kota yang berjuluk Kota Pahlawan, Surabaya memiliki sejumlah heroik destinasi. Selain museum yang menyimpan banyak persenjataan yang pernah dipakai pada masa kemerdekaan, Kota Surabaya memiliki monumen pesawat bernamakan pesawat tempur Bomber B-26 intruder M-265.
Berdasarkan laman tni.mil.id pada Jum’at (19/4), Pesawat Tempur Bomber B-26 intruder M-265 tersebut awalnya berada di Lanud Rahman Saleh, Malang.
Dengan alasan heroisme sekaligus permintaan pemerintah kota saat itu, maka akhirnya pesawat tersebut dipindahkan ke kota Surabaya, tepatnya di Taman Prestasi Surabaya.
Teknis pemindahan pesawat dari Malang ke Surabaya menggunakan trailer. Pada saat pemindahan, badan pesawat tidak dalam bentuk sempurna sehingga membutuhkan pemasangan kembali sesampai di lokasi.
Adapun teknisi yang bekerja berasal dari teknisi Skadron Teknik 022 Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang.
Selama kurang lebih 2 pekan tersebut akhirnya pemasangan badan pesawat selesai lengkap dengan lighting-nya.
Tanpa harus membayangkan betapa rumit pemasangan badan pesawat pada masanya, kini monumen Pesawat Tempur Bomber B-26 intruder M-265 di pajang di tepi sungai Kali Mas tepatnya di jalan Ketabang Kali Surabaya.
Warga yang berwisata disana bisa mengamati langsung bagaimana gambaran aktif pesawat bomber tersebut.
Tak ayal, setiap pengunjung maupun wisatawan yang mengamati sensasi berada di dekat monumen pesawat akan merasakan sensasi berbeda sebab obyek yang satu ini memiliki kesan heroik, modern, dan tangguh.
Pada masanya, pesawat bomber bersama angkatan udara telah menjaga Indonesia dengan baik melaui operasi-operasi yang dilakukan.
Sekarang telah ber-purna tugas menjadi saksi segudang perjuangan pada masanya.
Sekarang telah ber-purna tugas menjadi saksi segudang perjuangan pada masanya.
Bagi warga dan wisatawan yang ingin berkunjung namun minim panduan, maka tidak perlu khawatir akan catatan penting berkaitan dengan Pesawat Tempur Bomber B-26 Intruder M-265 tersebut.
Sekitar monumen terdapat sejumlah prasasti yang menjelaskan seputar monumen pesawat.
Beberapa monumen tersebut diantaranya menjelaskan tentang data pesawat dan pengalaman operasi, adapun operasi-operasi yang pernah dilakukan antara lain operasi penumpasan DI/TII di Jawa Barat pada 1950, penumpasan pemberontakan Andi Aziz di Sulawesi Selatan (1950), penumpasan RMS di Maluku (1950).
Bca juga : Cara Bikin Pesawat dari Kertas
Juga operasi Trikora di Irian Barat (1960-1966), operasi Trimurti/UNTEA di Irian Barat (1963), operasi Dwikora di Kalimantan Utara (1964-1969), operasi Trisula di Blitar Selatan (1960), dan operasi Seroja di Timtim (1975-1977).
Lebih lanjut, terdapat penjelasan mengenai sejarah singkat Skadron udara 1. Prasasti lainnya yaitu peresmian monumen pesawat bomber oleh Walikota Surabaya bernama Bambang Dwi Hartono tertanggal 16 Juli 2006.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...