Fakta Tentang Eks Penjara Kalisosok Surabaya

Eks Penjara Kalisosok Surabaya
Sekitaran Eks Penjara Kalisosok Surabaya

Jalan-jalan di kota Surabaya bagian utara, Anda akan menemukan bangunan sejarah peninggalan Belanda berupa Eks Penjara Kalisosok. Lokasi penjara ini berada di werfstraat atau yang sekarang jalan Garuda No.1, Krembangan, Kota Surabaya.

Berdasarkan sumber laman disbudporapar.surabaya.go.id pada Senin (3/6), asal muasal berdirinya penjara Kalisosok tersebut yaitu adanya instruksi dari gubernur Jenderal Daendels pada tahun 1808.

Gedung yang dibangun terbilang megah pada masanya dengan menghabiskan biaya sebesar 8.000 Gulden. Gulden merupakan satuan patokan biaya pada saat itu.

Penjara yang diresmikan para tahun 1812 tersebut, rupanya penghuni tahanan tidak hanya berasal dari lokal saja, yg dulu disebutnya pribumi, melainkan juga dari sejumlah bangsa lainnya seperti bangsa Eropa, China, Arab, dan Belanda. 

Adapun Tokoh Nasional yang pernah ditahan di penjara Kalisosok adalah dr. Mustopo (1945), Wage Rudolf Soepratman (1938), H.O.S Cokroaminoto, Kyai Haji Mas Mansur, dan Ir. Soekarno, eks presiden pertama Indonesia.


Kyai Haji Mas Mansyur menjadi salah satu tokoh nasional yang pernah ditahan di penjara Kalisosok hingga akhir hayatnya (1946). Pada masa sebelum ia dipenjara, ia aktif di Serekat Islam, pernah menjabat sebagai ketua PB Muhammadiyah, pendiri Masyumi, dan anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). 

Sementara itu, pada waktu yang sama, dari laman apps.detik.com/detik/, dijelaskan bahwa penjara Kalisosok beroperasi pada tahun 1850. Banyak tahanan dari kalangan militer Belanda yang dinyatakan bersalah dan pribumi yang dianggap membangkang pada pemerintahan Belanda. 

Pada masanya, penjara yang tergolong besar itu, tersedia sejumlah fasilitas ruang terbuka yang cukup seperti kebun dan makanan yang enak. Sayangnya, tidak sedikit dijelaskan bahwa ruang tahanannya cukup sempit.

Mengamati dari pagar luar gedung penjara Kalisosok, berdasarkan dari sudut pandang penulis, rasanya para tahanan akan nampak sulit untuk sekedar melarikan diri sebab tembok besar yang identic dengan warna putih tersebut cukup tinggi, ditambah lagi degan pengawasan dan pengamanan lainnya.


Kini, eks penjara Kalisosok menjadi cagar budaya oleh Pemkot Surabaya. Meski demikian, para wisatawan tidak dihimbau untuk mengeksplor hingga ke bagian dalam ruang per ruang penjara. Selain demi tentu untuk menjaga keaslian eks penjara Kalisosok. 

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...