Kota Surabaya memiliki sejumlah kawasan lama pada masanya. Salah satunya adalah kawasan Pecinan yang ada di jalan Kapasan kota Surabaya. Kawasan inilah terdapat sebuah pasar namanya adalah pasar Kapasan.
“Parkir masuk! Parkir masuk kiri”, demikian seruan sejumlah juru parkir mengarahkan pengendara yang diprediksi akan mengunjungi pasar Kapasan ini. Pun sering terlihat sejumlah orang membawa dan menurunkan karung belanjaannya di depan pasar.
Depan pasar Kapasan suasananya selalu ramai, sebagian lahan untuk tempat parkir dan sebagian lagi pedagang berjualan seperti es dawet.
Berdasarkan sejarahnya, pasar kapasan ini telah berdiri sejak jaman dulu tepatnya era penjajahan Belanda sekitar tahun 114 tahun yang lalu.
Bedanya, jika pasar kapasan yang dulu itu sederhana ditandai dengan gubuk kecil namun yang sekarang berupa gedung bertingkat 3 layaknya Mall.
Warga sekitar dan para pedagang sejak dulu, bahkan sampai sekarang banyak keturunan Tionghoa.
Ceritanya, dulu ada banyak saudagar asal cina datang ke daerah ini kemudian menetap. Sosialisme antar warga pun berjalan dengan baik. Pada akhirnya menjadi ciri khas di kawasan ini sebagai kawasan Pecinan yang sering terdengar hinga sekarang.
Hal yang mendukung kawasan ini adalah banyaknya sejumlah bangunan dengan ornamen khas Tionghoa misalnya bangunan berupa Klenteng yang tak jauh dari pasar kapasan tersebut.
Selain itu, warga pecinan kala itu antusias melestarikan budaya asalnya.
Selain dalam hal bangunan juga termasuk ilmu bela diri yang prioritasnya menjaga diri dari sikap yang semena-mena pemerintahan kolonial Belanda kala itu.
Kini, pasar Kapasan tetap eksis sampai sekarang. Berbagai barang dagangan dijual disana mulai dari aneka masakan kuliner, emas, dan sebagainya. Paling familiar dari semua yang dijual adalah pakaian.
Aneka pakaian yang dijual di pasar ini misalnya baju Muslim, jaket, piyama, pakaian dalam, baju bayi, jeans, aksesoris baju, dan lain-lain.
Untuk membeli satu barang biasanya tidak diperkenankan, jika toh ada yang bisa maka mungkin sedikit lebih mahal. Bertransaksi di pasar ini biasanya membeli minimal 3 packs. Harga pun akan jauh lebih terjangkau.
Para tengkulak dan reseller pakaian adalah yang paling sering bertransaksi di pasar yang notabene pasar grosir ini. Pembeli pun tidak hanya dari kota Surabaya tetapi juga luar kota.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar...