Sejarah Masjid Agung Assyuhada di Pamekasan

masjid agung assyuhada
Suasana masjid Agung Assyuhada saat menunggu waktu shalat ashar, Sabtu (5/10)

Meletakkan kaki di kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tentu saya ingin menyisakan catatan melalui postingan sederhana kali ini.

Berkunjung ke Pamekasan pada Sabtu (5/10), saya menyempatkan berkunjung ke salah satu lokasi ikonik di kabupaten Pamekasan. Lokasi ikonik tersebut merupakan tempat peribadatan berupa masjid yang diberi nama masjid Agung Assyuhada.

Awal kunjungan yaitu untuk tujuan menunaikan ibadah shalat Ashar. Saat memasuki area masjid, yang dilihat pertama kali yaitu kubah masjid yang cukup unik dengan warna identik hijau. 

Sempat mengalami kesulitan saat hendak masuk area masjid sebab saat itu, depan masjid sedang ada proyek perbaikan jalan. 

Untungnya, ada sign dan petugas parkir yang mengarahkan hingga dengan mudah memasuki area parkir tepat berada di pelataran area parkir sekitar masjid. 

Rasa takjub saat melihat bangunan masjid. Terlihat meninggi sebab untuk sekedar masuk ke dalam masjid harus melewati banyak anak tangga.

Ornamen masjid cukup unik. tidak semua bangunan berupa cor, melainkan juga ornamen kayu yang ada di sisi depan masjid.
 
Terpampang juga informasi dari ketakmiran masjid seperti kegiatan sosial dan laporan keuangan di setiap bulannya.

Melansir dari laman kompas.com, lokasi masjid yang sekarang, telah lama didirikan yang semula dibangun cukup sederhana yakni hanya menampung sekitar 40 jamaah. Hal ini terjadi pada tahun 1530 masehi pada masa Ronggosukowati. 

Awal nama masjid tersebut adalah masjid raja. Masa ke masa, masjid mengalami beberapa kali renovasi dan juga perluasan. 

Hingga pada tahun 1939, masa R. and Aziz, bangunan masjid menggunakan model Walisongo. 

Nama masjid masjid Agung Assyuhada yang kini populer di kalangan masyarakat, tidak lepas dari kisah para pejuang orang madura pada masanya. 

Para pejuang menolak segala bentuk penjajahan Belanda di Pamekasan yang terjadi pada tahun 1947 masehi. 

Pada masanya, pertempuran antara pasukan Belanda dan para pejuang tidak dapat terelakkan. Pertempuran pun terjadi hingga menelan banyak korban, baik dari pihak Belanda sendiri dan juga juga para pejuang Madura. 

Bermula dari peristiwa itulah, hingga kini masjid dinamakan Masjid Agung assyuhada. 

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...