Membunuh Binatang Tidak Sengaja

Membunuh Binatang Tidak Sengaja
Ilustrasi membunuh ayam tidak disengaja. Foto bersumber dari akun facebook ads @New Mahsus Al Mudzakkiri

Menyayangi binatang merupakan suatu sikap dan perilaku terpuji. Hal tersebut sesuai dengan nilai-nilai pancasila sila pertama. Menyayangi binatang termasuk cara kita menerapkan nilai ketuhanan sebagai tanda syukur kita kepada Allah sebagai hambanya.

Apa yang ada di alam ini, kita harus lestarikan dengan cara melindungi dan merawatnya. Binatang atau pun binatang juga bisa kita manfaatkan untuk berbagai kebutuhan, baik kebutuhan konsumsi atau pun kebutuhan industri.

Hal tersebut sesuai dengan QS An Nahl ayat 5 yang artinya, “Dan Dia (lah/pen) Allah telah menciptakan hewan ternak untukmu padanya ada yang menghangatkan dan manfaat, dan sebagiannya itu kamu makan”.

Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita harus melestarikan binatang. Jangan sampai menyia-nyiakankan apa lagi membunuhnya tanpa alasan. Lalu, bagaimana jika ada kasus seseorang membunuh binatang tidak sengaja?

Berdasarkan pengalaman semasa kecil, yang masih saya ingat hingga sekarang, bahwa ada seseorang membunuh binatang dengan tanpa sengaja. Binatang tersebut adalah ayam.

Pada suatu hari, tinggallah seseorang yang tidak mau disebutkan namanya itu, di sebuah desa. Di desa itu terlihat sebuah pemandangan ala desa, banyak perkebunan, pekarangan rumah yang luas, dan perkandangan sapi dan ayam.

Ada satu ketika, seseorang itu, ayahnya memiliki ayam yang cukup banyak. Salah satunya adalah ayam jantan. Ada satu ayam jantan sangat perkasa bermain di sekitaran atau lingkungan kandang. Tiba-tiba ayam jantan yang lain milik tetangga datang dan terjadilah pertarungan antar ayam tersebut.

Melihat hal tersebut ia mencoba melerai. Waktu itu, ia tidak terlalu banyak tenaga untuk melerai kedua ayam yang sama-sama power-nya. Ketika ia berhasil menangkapnya, masih sangat butuh tenaga power agar ayamnya tidak lepas lagi. 

Ayam-ayam itu terus mencoba untuk melepaskan diri.

Hingga akhirnya, ia mengeluarkan tenaga ekstra memegang erat ayamnya sambil menekannya ke tanah agar supaya ayam jantan itu tidak bisa lepas lagi. Ketika ia menekan ke bawah, ayam itu selalu mencoba untuk bergerak melepaskan diri.

Akibat tekanan yang cukup power itu, akhirnya membuat ayam jantan merasa kesulitan untuk bergerak. Setelah dirasa berhasil melerai ditandai ayam lainnya berpindah, ia baru melepasnya.

Tidak lama setelah ayam itu dilepas, tiba-tiba ayam tersebut semakin lemas, lemas dan lemas dan akhirnya mati. Ia meyakini bahwa saat mencoba untuk melerai, tenaga ayam sudah mulai habis, terlebih ketika ia menekanya ke tanah.

Melihat kejadian itu, ia pun merasa sangat berdosa sekali. Lalu apakah membunuh binatang tidak sengaja berdosa?

Berdasarkan  sebuah hadist yang artinya, “Setiap perbuatan adalah tergantung pada niatnya”. Dalam kejadian tersebut, ia jujur sama sekali tidak bermaksud untuk membunuh binatang. Ia sama sekali tidak sengaja kedua binatang itu.

Meski demikian, ia tetap merasa saya bersalah dan ia pun berdo’a kepada Allah agar perbuatan tersebut diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga ini bisa menjadi pelajaran dan kedepannya semakin bisa berhati-hati. Amin.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar...